BUDI
HARIANTO
AZLAN SYAH
ANDI FIRDAUS
RAPIKA
MIKWAL BAYU MANGGALA
LOKAL:IV/A
Dosen Pengampu: Ir.ENIZA SALEH
M.Si
JURUSAN ILMU PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UIN SUSKA RIAU
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Studi
kelayakan usaha adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu usaha
dilaksanakan dengan berhasil. Kalau seseorang atau pihak melihat suatu
kesempatan usaha, maka timbul pertanyaan, apakah kesempatan tersebut bisa
dimanfaatkan secara ekonomis? Apakah
bisa mendapatkan suatu tingkat keuntungan yang cukup layak dari usaha
tersebut? Pertanyaan pertanyaan tersebut yang sebenarnya mendasari
dijalankannya studi kelayakan usaha.
Rencana usaha tidaklah semata mata
dapat langsung anda putuskan untuk dilakukan karena ada berbagai hal yang perlu
dipertimbangkan agar usaha yang akan dilakukan nantinya dapat menguntungkan
bukan sebaliknya menyebabkan kerugian.Oleh karena itu, rencana usaha harus
dikaji secara mendalam melalui studi kelayakan usaha yang hasil dari studi itu
tersebut membantu anda apakah rencana uasaha layak atau tidak untuk
dilaksanakan.Usaha yang diteliti bisa berbentuk besar atau kecil, seperti usaha
pembangunan tenaga nuklir, sampai dengan usaha jasa fotocopy.
Tentu saja semakin besar program yang
dijalankan, semakin luas dampak yang terjadi. Dampak ini bisa berupa dampak
ekonomis, bisa juga yang bersifat sosial. Karena itu ada yang melengkapi studi
kelayakan ini dengan analisa yang disebut analisa manfaat dan pengorbanan (cost
and benefit analysis) termasuk didalamnya semua manfaat dan pengorbanan
sosial (social cost and social benefit). Dengan demikian, pada umumnya
suatu studi kelayakan usaha akan menyangkut 3 aspek, yaitu :
1. Manfaat ekonomis usaha tersebut bagi usaha itu sendiri
(sering juga disebut sebagai manfaat financial). Yang berarti apakah
usaha itu dipandang cukup menguntungkan apabila dibandingkan dengan
resiko usaha tersebut.
2. Manfaat ekonomi usaha tersebut bagi Negara. Sering
juga disebut manfaat ekonomi nasional, yang menunjukkan usaha tersebut
bermanfaat bagi ekonomi makro suatu Negara
3. Manfaat sosial usaha tersebut bagi masyarakat sekitar,
ini merupakan studi yang paling sulit dilakukan.
tujuan dilakukannya studi kelyakan adalah
untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk
kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Tentu saja studi kelayakan ini akan
memakan biaya, tetapi biaya tersebut relative kecil apabila dibandingkan dengan
resiko kegagalan usaha.Dalam rangka studi kelayakan usaha tersebut hal-hal yang
perlu diketahui adalah :
1.
Ruang lingkup
kegiatan usaha. Di sini perlu dujelaskan/ditentukan bidang-bidang apa usaha
akan beroperasi. Kalau misalnya usaha adalah pendirian pabrik tekstil, maka
apakah pabrik tekstil ini merupakan usaha yang terpadu, ataukah hanya tahapan
tertentu saja.
2.
Cara kegiatan usaha
dilakukan. Di sini ditentukan apakah usaha akan ditangani sendiri, ataukah akan
diserahkan pada pihak lain. Siapa yang akan menanganinya.
3.
Evaluasi terhadap
aspek-aspek yang menentukan berhasilnya seluruh usaha. Disini perlu
diidentifikasikan factor-faktor kunci keberhasilan usaha semacam ini. Teknik
yang bisa dipergunakan adalah dengan mengidentifikasikan “underpinnings”
untuk usaha semacam ini.
4.
Sarana yang
diperlukan oleh usaha. Menyangkut bukan hanya kebutuhan seperti : material,
tenaga kerja, dan sebagainya, tetapi termasuk juga fasilitas-fasilitas
pendukung, seperti jalan raya, transportasi, dan sebagainya.
5.
Hasil kegiatan usaha tersebut.
Serta biaya-biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh hasil tersebut.
6.
Akibat-akibat yang
bermanfaat ataupun yang tidak dari kegiatan usaha tersebut. Hal ini sering
disebut juga sebagai manfaat dan pengorbanan ekonomis dan sosial.
7.
Langkah-langkah
rencana untuk mendirikan usaha, beserta jadwal dari masing-masing kegiatan
tersebut, sampai dengan usaha investasi siap berjalan.
Pembangunan peternakan merupakan rangkaian
kegiatan yang berkesinambungan untuk mengembangkan kemampuan masyarakat petani
khususnya masyarakat petani peternak, agar mampu melaksanakan usaha produktif
dibidang peternakan secara mandiri. Usaha tersebut dilaksanakan bersama oleh
petani peternak, pelaku usaha dan pemerintah sebagai fasilitator yang mengarah
kepada berkembangnya usaha peternakan yang efisien dan memberi manfaat bagi
petani peternak
Pada
saat ini banyak orang yang ingin membuat acara atau kegiatan secara simpel dan
efisien. Contohnya dalam hal penyiapan makanan dan hidangan. Biasanya mereka
lebih memilih untuk memesan makanan daripada membuatnya sendiri dengan alasan
pertimbangan waktu dan tenaga walaupun memang sedikit mahal.
Dari pemikiran inilah mendorong seseorang untuk
berusaha mengelolah usaha ternak ayam kampung. Dalam memulai usaha dalam bidang
apapun, maka yang pertama kali harus diketahui adalah peluang pasar dan
bagaimanan menggaet order.. Bagaimana peluang pasar yang hendak kita masuk
dalam usaha kita dan bagaimana cara memperoleh order tersebut. Yang kedua
adalah kita harus mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan
sejauh mana kemampuan kita untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga,
pelayanan maupun kualitas. Yang ketiga adalah persiapkan mental dan keberanian
memulai.
Singkirkan
hambatan psikologis rasa malu, takut gagal dan perang batin antara berkeinginan
dan keraguan. Jangan lupa harus siap menghadapi resiko, dimana resiko usaha
adalah untung atau rugi. Semakin besar untungnya maka resikonya pun semakin
besar. Yang terpenting adalah berani mencoba dan memulai. Lebih baik mencoba
tetapi gagal dari pada gagal mencoba.
Ada lima tujuan, pentingnya melakukan studi kelayakan
usaha:
a) Menghindari risiko
kerugian
Studi kelayakan bertujuan untuk menghindari risiko
kerugian keuangan di masa datang yang penuh ketidakpastian. Kondisi ini ada
yang dapat diramalkan akan terjadi atau terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam
hal ini fungsi studi kelayakan adalah untuk meminimalkan risiko yang tidak
diinginkan, baik risiko yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat
dikendalikan.
b)
Ramalan tentang apa yang akan terjadi di masa yang
akan datang, dapat mempermudah dalam
melakukan perencanaan. Perencanaan tersebut, meliputi:
· Berapa
jumlah dana yang diperlukan
· Kapan
usaha akan dijalankan
· Di
mana lokasi usaha akan dibangun
· Siapa
yang akan melaksanakan
· Bagaimana
cara melaksanakannya
· Berapa
besar keuntungan yang akan diperoleh
· Bagaimana
cara mengawasinya jika terjadi penyimpangan
Dengan adanya perencanaan yang baik, maka suatu usaha
akan mempunyai jadwal pelaksanaan usaha, mulai dari usaha dijalankan sampai
pada waktu tertentu.
c) Memudahkan
pelaksanaan pekerjaan
Berbagai rencana yang sudah disusun akan memudahkan
dalam pelaksanaan usaha. Rencana yang sudah disusun akan dijadikan acuan dalam
mengerjakan setiap tahap usaha, sehingga suatu pekerjaan dapat dilakukan secara
sistematis dan dapat tepat sasaran serta sesuai rencana.
d) Memudahkan pengawasan
Pelaksanaan usaha yang sesuai rencana akan memudahkan
untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya uasaha. Pengawasan ini perlu
dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan dari rencana yang telah disusun. Di
samping itu, pelaksanaan usaha dapat dilakukan secara sungguh-sungguh, karena
ada yang mengawasi.
e) Memudahkan
pengendalia
Adanya pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan dapat
terdeteksi terjadinya suatu penyimpangan, sehingga dapat dilakukan pengendalian
atas penyimpangan tersebut. Tujuan dari pengendalian ini adalah untuk
mengendalikan pelaksanaan pekerjaan yang melenceng, sehingga tujuan perusahaan
akan tercapai. Pihak-pihak yang berkepentingan.
B. Tinjauan Pustaka
Ayam kampung merupakan salah satu
jenis ternak unggas
yang telah memasyarakat dan tersebar di seluruh pelosok nusantara. Bagi
masyarakat Indonesia, ayam kampung sudah bukan hal asing Istilah "Ayam
kampung" semula adalah kebalikan dari istilah "ayam ras",
dan sebutan ini mengacu pada ayam yang ditemukan berkeliaran bebas di sekitar
perumahan.
Namun demikian, semenjak dilakukan
program pengembangan, pemurnian, dan pemuliaan
beberapa ayam lokal unggul, saat ini dikenal pula beberapa ras unggul ayam
kampung. Untuk membedakannya kini dikenal istilah ayam buras (singkatan
dari "ayam bukan ras") bagi ayam kampung yang telah diseleksi dan
dipelihara dengan perbaikan teknik budidaya (tidak sekadar diumbar dan
dibiarkan mencari makan sendiri). Peternakan ayam buras mempunyai peranan yang
cukup besar dalam mendukung ekonomi masyarakat pedesaan karena memiliki daya
adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan dan pemeliharaannya relatif lebih
mudah
Ayam kampung adalah sebutan di Indonesia bagi ayam
peliharaan yang tidak
ditangani dengan cara budidaya massal komersial serta tidak berasal-usul
dari galur atau ras yang dihasilkan untuk kepentingan komersial
tersebut.Ayam kampung tidak memiliki istilah ayam kampung petelur ataupun
pedaging. Hal ini disebabkan ayam kampung bertelur sebagaimana halnya bangsa
unggas dan mempunyai daging selayaknya hewan pada umumnya
Sejarah
ayam kampung dimulai dari generasi pertama ayam kampung yaitu dari keturunan
ayam hutan merah (Gallus gallus). Jenis ayam kampung sudah dikenal sejak
zaman Kerajaan Kutai.. Pada saat itu, ayam kampung merupakan
salah satu jenis persembahan untuk kerajaan sebagai upeti dari masyarakat
setempat. Keharusan menyerahkan upeti menyebabkan ayam kampung selalu diternakan
oleh warga kampung dan menyebabkan ayam kampung tetap terjaga kelestariannya.
Indonesia dianggap sebagai negara produsen yang aman karena produk ternak yang masih murni alami, dan
bebas penyakit mulut dan kuku. Sampai saat ini ekspor hasil peternakan
Indonesia relatif kecil dibandingkan nilai impor, tetapi tetap menggembirakan
karena ekspor terus mengalami pertumbuhan 17 persen per tahun (Saputra, 2009.)
C. Tujuan
Adapun
tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
a)
Untuk mengetahui
studi kelayakan usaha peternakan ayam kampung secar detail
b)
Untuk meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap protein yang
berasal dari ternak;
c)
Untuk mengembangkan
usaha budidaya untuk meningkatkan populasi, produktivitas dan produksi ternak
d)
Untuk mendapatkan
berbagai informasi dalam menganalisi data peternakan
D. Manfaat
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut:
a)
Mahasiswa mampu
mengetahui secara maximal menganai studi kelayakan usaha peternakan ayam
kampung
b)
Memanfaatkan
aspek-asoek peternakan ayam kampung didunia peternakan guna menopang
perekonomian masyarakat
c)
Mahasiswa dapat
mengetahui perencanaan usaha ayam kampung dalam kewirausahaan
d)
Mahasiswa analisis
data dalam usaha ayam kampung
e)
Meningkatkan mahasiswa dalam beternak skala wirausaha
peternakan ayam kampong
BAB II
PEMBAHASAN
A. Proses dan
Tahap Studi Kelayakan
a)
. Tahap
Penemuan Ide atau Perumusan Gagasan
Dalam tahap ini wirausaha memiliki
ide untuk merintis usaha barunya. Ide tersebutkemudian dirumuskan dan
diidentifikasi dalam bentuk pemikiran dan kemungkinankemungkinanbisnis apa saja
yang paling memberikan pluang untuk dilakukan danmenguntungkan dalam jangka
waktu yang panjang.
b)
Tahap
Memformulasikan Tujuan
Dalam tahap ini dalah tahap perumusan visi dan misi
c)
Tahap
Analisis
Tahap ini merupakan tahap
penelitian, yaitu proses sistematis yang dilakukan untuk membuat suatu
keputusan apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau tidak. Adapun
aspek-aspek yang diamati dan dicermati adalah:
· Aspek hukum
· Aspek Pasar dan Pemasaran
· Aspek Keuangan
· Aspek Ekonomi Sosial
· AspekLingkungan
d)
Tahap
Keputusan
Merupakan tahap akhir yang merupakan
pembuatan keputusan untuk melaksanakan
atau tidak suatu bisnis.
B. Aspek-aspek
dalam Penilaian
Tahap-tahap dalam pembuatan dan penilaian studi kelayakan hendaknya
dilakukan secara benar dan lengkap. Setiap tahapan memiliki berbagai aspek yang
harus diteliti, diukur dan dinilai sesuai dengan ketentuan. Secara umum
prioritas aspek-aspek yang perlu dilakukan dalam studi kelayakan adalah:
1. Aspek hukum
Dalam aspek ini yang akan dibahas
adalah masalah kelengkapan dan keabsahan dokumen perusahaan, mulai dari bentuk
badan usaha sampai ijin-ijin yang dimiliki. Kelengkapan dokumen sangat penting
karena hal ini merupakan dasar hukum yang harus dipegang, apabila di kemudian
hari timbul masalah. Keabsahan dan kesempurnaan dokumen dapat diperoleh dari
pihak-pihak yang menerbitkan atau mengeluarkan
dokumen tersebut.
Dokumen yang diperlukan meliputi:
· Akte Pendirian Perusahaan dari Notaris
· Bentuk badan usaha, serta keabsahannya dan bentuk
badan usaha tertentu, seperti PT dan Yayasan harus disahkan oleh Departemen
Kehakiman
· Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
· Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Di samping dokumen di atas, perusahaan juga perlu memiliki ijin-ijin
tertentu, yaitu
· Surat Ijin
Usaha Perdagangan (SIUP), diperoleh melalui Departemen Perdagangan
· Surat Ijin
Usaha Industri (SIUI), diperoleh melalui Departemen Perindustrian
· Ijin
domisili, diperoleh melalui kelurahan setempat
· Ijin
mendirikan bangunan (IMB), diperoleh melalui pemerintah daerah setempat
· Ijin
gangguan, diperoleh melalui kelurahan setempat
Selain itu juga dibutuhkan beberapa dokumen penting lainnya, antara lain:
· Bukti diri (KTP/SIM)
· Sertifikat tanah
· Bukti Kepemilikan
Kendaraan Bermotor (BPKB)
2. Aspek
Pasar dan Pemasaran
Setiap usaha yang akan dijalankan
harus memiliki pasar yang jelas. Dalam aspek pasar dan pemasaran, hal-hal yang
perlu dijabarkan adalah;
· Ada-tidaknya pasar (konsumen)
· Seberapa besar pasar yang ada
· Peta kondisi
pesaing, terutama untuk produk yang sejenis
· Perilaku konsumen
· Strategi
yang dijalankan untuk memenangkan
persaingan dan merebut pasar
yang ada.
Untuk mengetahui ada-tidaknya pasar dan seberapa besarnya pasar, serta
perilaku konsumen, maka perlu dilakukan riset pasar, dengan cara:
·
Melakukan survey dengan terjun langsung ke pasar untuk
melihat kondisi pasar yang ada. Dalam hal ini untuk mengetahui jumlah pembeli
dan pesaing.
·
Melakukan wawancara dengan berbagai pihak yang
dianggap memegang peranan. Dalam hal ini melakukan wawancara kepada pesaing
secara diamdiam.
·
Menyebarkan kuesioner ke berbagai calon konsumen untuk
mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen saat ini. Dalam hal ini untuk
mengetahui jumlah konsumen, daya beli dan selera.
·
Menawarkan produk dengan pemasangan iklan, seolah-olah
produknya sudah ada. Dalam hal ini untuk melihat respon konsumen, waluapun
produknya harus pesan terlebih dahulu.
Perlu diketahui bahwa, di dalam pasar, sebesanrnya dapat dibagi menjadi 2 kelompok
pasar, yaitu:
· Pasar nyata: sekumpulan konsumen yang mempunyai minat,
pendapatan dan akses pada suatu produk tertentu
· Pasar potensial: sekumpulan konsumen yang memiliki
minat terhadap suatu produk, tetapi belum didukung oleh akses dan pendapatan.
Namun suatu saat,
apabila telah memiliki pendapatan dan akses, mereka akan membeli. Setelah
diketahui pasar dan potensinya, maka langkah selanjutnya adalah menyusun strategi
pemasaran, yang meliputi:
· Strategi produk
· Strategi harga
· Strategi lokasi dan distribusi
· Strategi promosi
3. Aspek
Keuangan
Dalam aspek keuangan, hal-hal yang
perlu digambarkan adalah jumlah investasi, biaya-biaya dan pendapatan yang akan
diperoleh. Besarnya investasi berarti jumlah dana yang dibutuhkan, baik untuk
modal investasi pembelian aktiva tetap maupun modal kerja, selain itu juga
biaya-biaya yang diperlukan selama umur
investasi dan pendapatan.Untuk dapat melakukan penilaian investasi, maka sebuah
perusahaan harus memubuat laporan keuangan. Adapun fungsi laporan keuangan,
secara umum adalah:
· Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva
dan jenis-jenis aktiva
· Memberikan informasi tentang jumlah kewajiban,
jenis-jenis kewajiban dan jumlah modal
· Memberikan informasi tentang hasil usaha yang
tercermin dari jumlah pendapat yang
diperoleh dan sumber-sumber pendapatan
· Memberikan informasi tentang jumlah biaya yang
dikeluarkan berikt jenis-jenis biaya dalam periode tertentu
· Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang
terjadi di dalam aktiva , kewajiban dan modal di dalam suatu perusahaan
· Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam
suatu periode dari hasil-hasil laporan
keuangan yang disajikan.
4. Aspek
Teknik/Operasi
Dalam aspek teknis atau operasi, hal-hal yang perlu digambarkan adalah:
· Lokasi usaha
Lokasi merupakan tempat melayani konsumen. Dengan demikian, maka perlu dicari
lokasi yang tepat sebagai tempat usaha, karena akan memberikan keuntungan
sebagai berikut:
_ Pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat lebih
memuaskan
_ Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang
diinginkan, baik jumlah dan kualitasnya
_ Kemudahan dalam memperoleh bahan baku atau bahan
penolong dalam jumlah yang diinginkan secara terus-menerus
_ Kemudahan untuk memperluas lokasi usaha karena
biasanya sudah diperhitungkan untuk usaha perluasan lokasi sewaktu-waktu
_ Memiliki nilai atau harga ekonomi yang lebih tinggi di
masa yang akan datang
_ Meminimalkan terjadinya konflik, terutama dengan
masyarakat dan pemerintah setempat
· Penentuan
layout/tata letak
Penentuan layout perlu dilakukan secara cermat dengan mempertimbangkan faktor
keamanan, kenyamanan, keindahan, efisiensi, biaya, fleksibilitas. Dengan
pertimbangan di atas, maka akan diperoleh keuntungan sebagai berikut:
_ Ruang gerak untuk beraktivitas dan pemeliharaan
memadai. Artinya suatu
ruangan didesain sedemikian rupa, sehingga tidak terkesan sumpek.Kemudian
layout juga harus memudahkan untuk melakukan pemeliharaan
ruangan atau gedung.
_ Pemakaian ruangan menjadi efisien. Artinya pemakaian
ruangan harus dilakukan secara optimal, jangan sampai ada ruangan yang
menganggur atau tidak terpakai karena hal ini akan menimbulkan biaya bagi
perusahaan.
_ Aliran material menjadi lancar. Artinya jika layout
dibuat secara benar, maka produksi menjadi tepat waktu dan tepat sasaran.
_ Layout yang tepat memberikan keindahan, kenyamanan,
kesehatan dan keselamatan kerja yang lebih baik, sehingga memberikan motivasi
yang tinggi kepada karyawan. Di samping itu, pelanggan pun betah untuk
bertransaksi atau berurusan dengan perusahaan.
· Teknologi yang digunakan
Teknologi yang digunakan harus sesuai dengan perkembangan teknologi saat
ini dan yang akan datang, serta harus disesuaikan dengan luas produksi, supaya tidak terjadi kelebihan kapasitas.
· Volume produksi
Volume produksi harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi permintaan,
sehingga tidak terjadi kelebihan atau kekurangan kapasitas. Volume operasi yang
berlebihan akan menimbulkan masalah dalam penyimpanan, sedangkan volume
produksi yang kurang akan menyebabkan hilangnya pelanggan.
· Bahan baku dan bahan penolong
Bahan baku dan bahan penolong serta sumber daya yang diperlukan harus cukup
tersedia. Persediaan tersebut harus sesuai dengan volume produksi.
· Tenaga kerja
Meliputi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dan kualifikasi yang sesuai dengan
pekerjaan yang ada agar penyelesaian pekerjaan bisa lebih cepat, tepat
dan hemat.
5. Aspek
Ekonomi Sosial
Gambaran dalam aspek ekonomi adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh yang
ditimbulkan jika proyek tersebut dijalankan. Pengaruh tersebut terutama terhadap
ekonomi secara luas serta dampak sosialnya terhadap masyarakat secara keseluruhan.
Dampak ekonomi meliputi:
· Jumlah tenaga kerja yang tertampung, baik yang bekerja
di pabrik maupun masyarakat yang di luar pabrik
· Peningkatan pendapatan masyarakat
Demikian pula, perusahaan perlu mencamtumkan dampak sosial yang ada dalam hasil
penelitian. Dampak sosial yang muncul akibat adanya usaha berupa
tersedianya sarana dan prasarana, antara lain:
· Pembangunan jalan
· Penerangan
· Sarana telepon
· Sarana air minum
6. Aspek
Dampak Lingkungan
Aspek dampak lingkungan merupakan analisis yang paling dibutuhkan pada saat
ini, karena setiap proyek yang dijalankan akan memiliki dampak yang sangat
besar terhadap lingkungan di sekitarnya, antara lain:
· Dampak terhadap air
· Dampak terhadap tanah
· Dampak terhadap udara
· Dampak
terhadap kesehatan manusia
Pada akhirnya pendirian usaha akan berdampak terhadap kehidupan fisik,
flora dan fauna yangada di sekitar usaha secara keseluruhan.
C.
Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu metode penyusunan strategi
perusahaan atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis tunggal. Proses
ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek
dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang
tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Analisis SWOT dapat
diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi
keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana
aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan
(advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya
bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats)
yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan
sebuah ancaman baru.
Kata-kata tersebut dipakai dalam usaha penyusunan suatu rencana matang untuk mencapai tujuan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Dalam penyusunan suatu rencana yang baik, perlu diketahui daya dan dana
yang dimiliki pada saat akan memulai usaha, mengetahui segala unsur kekuatan
yang dimiliki, maupun segala kelemahan yang ada. Data yang terkumpul mengenai
faktor-faktor internal tersebut merupakan potensi di dalam melaksanakan usaha
yang direncanakan.
Dilain pihak perlu diperhatikan faktor-faktor
eksternal yang akan dihadapi yaitu peluang-peluang atau kesempatan yang ada
atau yang diperhatikan akan timbul dan ancaman atau hambatan yang diperkirakan
akan muncul dan mempengaruhi usaha yang dilakaukan.Dapat disimpulkan bahwa
analisis SWOT adalah perkembangan hubungan atau interaksi antar
unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap unsur-unsur
eksternal yaitu peluang dan ancaman. Didalam penelitian analisis SWOT
kita ingin memproleh hasil berupa kesimpulan-kesimpulan berdasarkan ke-4 faktor
dimuka yang sebelumnya telah dianalisa :
Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Max-max)
Strategi
yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas peluang
yang telah diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan perusahaan adalah pada
keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat dimanfaatkan untuk mengisi
segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju,
yang keberadaanya dan kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis
kesempatan.
Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Min-max)
Kesempatan
yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena kelemahan
perusahaan. Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut tidak dipunyai oleh
perusahaan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah bekerjasama dengan
perusahaan yang mempunyai kemampuan menggarap pasar tersebut. Pilihan strategi
lain adalah mengatasi kelemahan agar dapat memanfaatkan kesempatan.
Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Max-min)
Dalam
analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya. Strategi ini mencoba
mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat mengurangi atau menangkal
ancaman tersebut. Misalnya ancaman perang harga.
Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T
atau Min-min)
Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus
kelemahan intern, strategi yang umumnya dilakukan adalah “keluar” dari situasi
yang terjepit tersebut. Keputusan yang diambil adalah “mencairkan” sumber daya
yang terikat pada situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada
usaha lain yang lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan
satu perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu saat akan
hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak perusahaan dapat mengambil
langkah-langkah yang perlu dan bertindak dengan mengambil kebijakan-kebijakan
yang terarah dan mantap, dengan kata lain perusahaan dapat menerapkan strategi
yang tepat.
D.
Peluang
Usaha Ternak Ayam Kampung
Peluang
Usaha Ayam kampung penghasil telur tetas di pengaruhi oleh tingginya permintaan
DOC ( Day Old Chick ) , dan kurangnya penyedia telur ayam kampung untuk
ditetaskan . Oleh sebabitu harga DOC ayam kampung relatif stabil . Melirik
kembali usaha pemeliharaan induk ayam kampung sebagai penghasil telur tetas
menurut kami tidak ada salahnya dan belum terlambat.
Jenis ayam kampung yang bisa diusahakan sebagai penghasil telur adalah ayam kampung asli (ayam sayur, ayam buras, ayam berkeliaran dan sebutan lainnya), ayam nunukan, ayam kedu putih, ayam kedu hitam, ayam pelung dan jenis lainnya. Dari jenis tersebut produksi telur tertinggi (per tahun) secara berurutan adalah ayam kedu hitam, kedu putih, dan nunukan, pelung dan sayur.
Untuk memulai usaha ini bisa dimulai dengan membeli DOC dan melakukan seleksi sampai dengan ayam mulai bertelur, bisa juga dengan membeli ayam dara (sekitar umur 20 minggu), dan bisa juga membeli ayam yang sudah berproduksi (sekitar 7 bulan). Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan karenanya sebelum memulai usaha disarankan untuk menimbang-nimbang dan memperbanyak informasi sebelum memutuskan pilihan usaha.
Jenis ayam kampung yang bisa diusahakan sebagai penghasil telur adalah ayam kampung asli (ayam sayur, ayam buras, ayam berkeliaran dan sebutan lainnya), ayam nunukan, ayam kedu putih, ayam kedu hitam, ayam pelung dan jenis lainnya. Dari jenis tersebut produksi telur tertinggi (per tahun) secara berurutan adalah ayam kedu hitam, kedu putih, dan nunukan, pelung dan sayur.
Untuk memulai usaha ini bisa dimulai dengan membeli DOC dan melakukan seleksi sampai dengan ayam mulai bertelur, bisa juga dengan membeli ayam dara (sekitar umur 20 minggu), dan bisa juga membeli ayam yang sudah berproduksi (sekitar 7 bulan). Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan karenanya sebelum memulai usaha disarankan untuk menimbang-nimbang dan memperbanyak informasi sebelum memutuskan pilihan usaha.
ANALISA SWOT :
STRONG ( Kelebihan) :
1) Jenis ayam kampung ini lebih mudah di pelihara nya dibandingkn dengan ayam lainnya.
2) Hasil yang di dapat cukup menguntungkan
3) Biaya pemeliharan dan makanan cukup murah
4) Bibit ayam cukup mudah
WEAKNESS (kelemahan):
1) Peternakan yang kotor bisa mengakibatkan penyakit
2) Ayam yang mati dapat berpengaruh pada ayam lainnya.
3) Harus lebih maximal dalam kebersihan nya.
4) Untuk usaha ini memerlukan lahan yang cukup luas.
OPORTUNITY ( kesempatan) :
1) Usaha ini cukup menguntungkan karna banyak peminatnya
2) Banyak nya persaingan anatar perternakan sehingga menjadikan usaha ini banyak di minati.
3) Adanya lahan yang luas dapat di gunakan untuk perternakan.
TARGET ( Sasaran ) :
1) pedangang daging
2) restoran
3) warung-warung makan kecil
4) warga sekitar
sumber :
http://idepeluangusaha.com/peluang-usaha-ternak-ayam-kampung-penghasil-telur-tetas/
http://www.muksin.com/2009/09/info-ternak.
FAKTOR –FAKTOR YANG BISA DI KENDALIKAN PADA USAHA PETERNAKAN AYAM :
1) jumlah bibit atau jumlah pemeliharaan ayam.
2) Jumlah pakan(makanan)
3) Jenis bibit ayam
FAKTOR-FAKTOR YANG TIDAK DAPAT DI KENDALIKAN PADA USAHA PETRNAKAN AYAM :
1) Suhu ruangan yang dibutuhkan ayam
2) Keadaan iklim
3) Kebijakan pemerintah
4) Banyak nya jenis penyakit pada ayam
FAKTOR-FAKTOR YANG BISA MEMEPENGARUHI USAHA TERSEBUT :
1) Luas lahan
2) Pemilihan bibit ayam
3) Persaingan antar peternak
4) Kebersihan petrnakan
5) Kesehatan ayam
STRENGTH
|
|
PRODUK
|
-
Strains cobb jenis light sussex berkulitas terbaik dari jenis lain yang
memberikan manfaat lebih terjamin untuk mencapai kemaksimalan
|
PENGELOLAAN
|
-
Masa panen lebih cepat
-
Kemudahan untuk mendapatkan bibit D.O.C
-
Manajemen yang terencana dengan bentuk penadministrasian
|
SUMBER
DAYA
|
-
Tenaga ahli yang profesional
-
Faktor pendukung peternakan tersedia (air, pakan, sekam)
|
DISTRIBUSI
|
-
Dekat dengan akses jalan
-
Pendistribusian kepada 1 perusahaan, hal ini mengurangi resiko
|
WEAKNESS
|
|
PRODUK
|
-
Ayam yang mudah mati
-
Pengiriman D.O.C dari perusahaan suka telat
-
Pengobatan yang belum memadai akibat teknologi
|
PENGELOLAAN
|
-
Lay out kandang terlalu sempit apabila masa panen
-
Pengembangan usaha kesempatannya kecil karena terpaku oleh perizinan
|
LINGKUNGAN
|
-
Sekitar kandang banyak pohon-pohon yang menghalangi sirkulasi angin
|
OPPORTUNITIES
|
|
PERSAINGAN
|
-
Semakin kompetitif berkreasi dalam memanfaatkan produk sampingan
|
KONDISI
PEREKONOMIAN
|
-
Pendapatan masyarakat tingkat menengah semakin membaik
-
Minat masyarakat semakin tinggi akan produk ayam broiler
|
SUMBER
DAYA
|
-
Tenaga ahli yang memiliki kemampuan dalam mengelola sangat banyak apabila
tenaga kerja kita keluar maka untuk mendapatkan tenaga kerja yang lain mudah
didapatkan
|
THREATS
|
|
PERSAINGAN
|
-
Volume pesaing semakin banyak
|
PRODUK
|
-
Banyak sekali berbagai macam penyakit yang menyerang ayam
-
Pertumbuhan ayam melambat karena faktor penyakit
|
PRODUKSI
|
-
Pakan yang semakin mahal
-
Persediaan pakan semakin berkurang karena pengiriman telat
-
Pencemaran air akibat sumber air yang terkontaminasi
|
LINGKUNGAN
|
-
Sirkulasi angin terhambat
-
Perizinan kepada masyarakat setempat
|
E. Aspek produksi
dan Analisa usaha
Dalam proses
produksi peternakan ayam perlu beberapa tahap yaitu :
Ø Tahap Awal
Pada tahap ini pembuatan kandang
peternakan. Dikarenakan berbasis kemitraan dengan perusahaan tidak begitu
bermanfaat apabila kita membuat kandang sendiri karena biayanya terlalu besar.
Maka dari itu, saya menggunakan kandang peternakan dengan menyewa per 1 tahun
karena hal ini merupakan langkah yang nantinya apabila ada pencabutan izin dari
pemerintah setempat karena beberapa faktor.
Tapi dengan cara menyewa tersebut
maka pengeluaran bisa terkendali dan biaya perincian lainnya mudah untuk di
audit. Pada kandang yang saya ajukan adalah kandang ukuran 8 x 50 m2 dengan
kapasitas ayam 3000 ekor. Kelebihan pada kandang yang saya ajukan tersebut
adalah sirkulasi udara yang baik, pencahayan dari matahari pun baik dan dekat
dengan sumber air. Kandang pada peternakan ayam yang saya sewa adalah kandang
panggung karena memiliki kelebihan pemanfaatan kotoran ayam menjadi pupuk
kandang.
Ø Tahap Kedua
Pada tahap ini adalah tahap
pemeliharaan ayam D.O.C. dimulainya dengan apa yang dinamakan periode
pemanasan. Pada tahap ini D.O.C diberi pemanas karena D.O.C berada dalam masa
paling kritis sebab sedang mengalami proses adaptasi dengan lingkungan yang baru.
Pada periode ini juga D.O.C mengalami pembentukan kekebalan tubuh dan masa awal
pertumbuhan semua organ tubuhnya.
Selain periode pemanasan sebetulnya
tidak hanya memanasi D.O.C tetapi kegiatan yang harus dilaksanakan dalam
kandang ayam banyak sekali, diantaranya : menyalakan alat pemanas dan mengatur
suhu ( temperatur) ruangan dalam kandang, memberi dan mengontrol keadaan sekam,
mengubah (memperlebar) lingkaran pelindung, menyiapkan, mengontrol dan
mengganti air minum D.O.C , menyiapkan dan mengontrol pakan D.O.C, mengecek
kuantitas dan kualitas D.O.C, melakukan seleksi anak ayam, mengatur ventilasi
kandang dan melaksanakan program produksi secara benar.
Pada tahap pemeliharaan yang
dilakukan pada masa D.O.C yang harus benar-benar dilakukan program dengan
sebaiknya karena akan meminimalkan angka kematian ayam pada masa D.O.C yang
rentang terhadap penyakit. Selanjutnya pada masa minggu 1,2,3 akan sama proses
dalam pemeliharaannya tetapi pada masa itu penangan penyakit sangat banyak
dilakukan juga. Karena proses produksi pemeliharaan ayam broiler memakan waktu
4 atau 5 minggu untuk mencapai target yang sudah ditetapkan yaitu 2-3 kg per
ayam.
Ø Tahap Ketiga
Pada tahap ini adalah tahap
pemanenan pada minggu ke-4 atau 5. Dengan masa pemanenan maka peternakan ayam
tidak terlepas dari biaya tambahan untuk proses pengangkutan ayam dari kandang
sampai mobil pengangkut. Adapun hal yang diperhatikan atau dilakukan adalah pertama,
menentukan jadwal kandang dan jumlah tenaga kerja. Kedua, mempersiapkan
peralatan panen. Ketiga, mengurangi ransum pakan pada ayam. Keempat, membuat
laporan stok ayam. Kelima, ayam terbebas dari antibiotik ketika dipanen.
ü Modal kandang
Sewa kandang
5 tahun@ Rp.
15.000.000
Rp. 75.000.000
Peralatan :
-
CFT
15 unit@ Rp. 15.000 Rp. 225.000
-
Feeder tube
30 unit@ Rp. 20.000 Rp. 600.000
-
Galon
minum
25 unit@ Rp. 20.000 Rp. 500.000
-
Selang
air
Rp. 300.000
-
Pemanas
kandang
5 unit@ Rp. 120.000 Rp. 600.000
-
Penutup dinding
(terpal)
Rp. 300.000
Total biaya
peralatan
Rp.2.525.000
Total modal kandang Rp.
77.525.000
ü Modal instalasi air
Bayar
instalasi air
5 tahun@ Rp.
8.000.000
Rp. 40.000.000
Total dari
seluruh modal investasi dalam periode 5 tahun adalah (Rp. 77.525.000 + Rp.
40.000.000) = Rp. 117.525.000
Modal Kerja
Modal kerja
yang diperuntuhkan untuk jangka waktu 5 tahun. Perinciannya adalah setiap 4
minggu /panen maka untuk 1 tahun = = 12 kali panen. Jadi
perkaliannya 12 kali panen@5 tahun = 60 kali panen. Di bawah rincian biaya per
satu kali panen :
v DOC
3000 ekor@ Rp.
2.500
Rp. 7.500.000 (1xpanen)
v Pakan
ayam yang diperoleh 100 karung@50 kg = 5.000 kg. Keterangan untuk 480.000
kg diperoleh untuk pemeliharaan 3000 ekor ayam, tingkat kematian 20% per
periode panen, masa berat yang diperoleh periode panen 2 kg.
·
Biaya
5.000 kg@
Rp.2.500
Rp.12.500.000 (1xpanen)
v Obat-obat
dan vaksin 3000
ekor@ Rp.
1000
Rp. 3.000.000 (1xpanen)
v Penyusutan
1 tahun
Rp. 5.000.000
v Biaya
operasional per satu ekor ayam
v Biaya tenaga
kerja
Rp. 300
v Biaya listrik
Rp. 30
v Biaya
LGP
Rp. 200
v Biaya
kapur
Rp. 20
v Biaya
sekam
Rp. 100
v Biaya
lain-lain
Rp. 60
Jumlah
Rp. 710
Factory Over Head satu periode panen 3000 ekor@Rp.
710 Rp. 2.130.000 (1xpanen)
Total modal kerja yang
dibutuhkan
Rp. 301.560.000/ panen 1 tahun
Penyusutan 1
tahun
Rp. 5.000.000
Untuk 12
kali panen
Rp. 306.560.000
Modal investasi secara keseluruhan untuk memperoleh
peternakan ayam broiler komersial adalah Rp. 117.525.000 + Rp. 306.560.000 =
Rp. 424.085.000
Ø Perhitungan Ekonomi Ayam Kampung
Pedaging
Berdasarkan pengalaman di lapangan,
usaha ayam kampung menguntungkan. Perhitungan ekonomi usaha ayam kampung
pedaging per ekor selama 9 minggu pemeliharaan sebagai berikut :
No.
|
Komponen
|
Jumlah
|
A.
|
Biaya Pemeliharaan :
|
|
1. DOC : Rp 6.000,-/ekor
|
Rp 6.000,-
|
|
2. Pakan : 2,5 kg x Rp
5.200,-
|
Rp 13.000,-
|
|
3. Operasional
|
Rp 1.500,-
|
|
a. Kandang ………………
Rp 300,-
|
||
b. Litter (sekam padi) ……
Rp 150,-
|
||
c. Pemanas ………………
Rp 200,-
|
||
d. Vitamin, vaksin,
obat-obatan
Rp 600,-
|
||
e. Tenaga kerja …………..
Rp 250,-
|
||
Total Biaya Pemeliharaan
|
Rp 20.500,-
|
|
B.
|
Hasil penjualan : 1 kg x
Rp 25.000,-
|
Rp 25.000,-
|
Selisih
|
Rp 4.500,-
|
Ø Teknik Pemeliharaan Ayam Kampung
Pedaging
Pemeliharaan ayam kampung pedaging terdiri dari beberapa
aktivitas, yaitu :
v Menyiapkan kandang dan peralatannya
Cara menyiapkan kandang dan peralatannya sebagai berikut
:
1. Menghitung kebutuhan kandang dan peralatannya.
Apabila menggunakan tempat
pakan – tempat minum kecil (kapasitas 5 kg pakan – 5 liter air), maka tempat
pakan – tempat minum yang diperlukan masing-masing 2 buah/100 ekor ayam.
Sedangkan apabila menggunakan tempat pakan – tempat minum besar (kapasitas 7 kg
pakan – 7 liter air) diperlukan masing-masing 30 buah/1.000 ekor. Untuk
populasi 1.000 – 1.500 ekor pemanas gas yang diperlukan 2 buah, tabung 2 buah.
Selama sekitar 10 hari dengan kandang indukan, gas yang dihabiskan 4
tabung. Sekam yang diperlukan 50 – 60 karung.
2. Melakukan sanitasi kandang, peralatan dan lingkungannya.
Sebelum DOC datang (2
minggu), kandang dan peralatannya dibersihkan, disikat dengan air sabun,
kemudian disemprot menggunakan larutan desinfektan. Seminggu
sebelum DOC datang kandang dilabur menggunakan kapur gamping,
kemudian sehari sebelum DOC datang penyemprotan diulang lagi dengan
larutan desinfektan. Selain kandang dan peralatan kandang
yang digunakan, juga dibersihkan dengan jalan mencucihamakan.
3. Membuat kandang indukan (brooding)
a. Buat lingkaran, bahan
yang digunakan bisa seng atau terpal. Hitung diameter lingkaran dengan
kepadatan DOC 50 ekor/m2 .Sebagai patokan, lingkaran yang
dibuat dengan jari-jari 2,5 m atau diameter 5 m untuk 1.000 ekor/1.200
ekor. Tingg pembatas (chick guard) sekitar 45 – 60 cm. Brooding dapat
berbentuk lingkaran, dapat pula berbentuk persegi.
b. Pasang sekam
Setelah brooding ring siap,
taburkan sekam di atas lantai dengan ketebalan sekitar 3 cm, pemberiannya
secara bertahap.
c. Pasang pemanas
Beberapa pemanas yang dapat digunakan
antara lain gas, batu bara, serbuk gergaji.
v Menerima kedatangan DOC (Day Old Chick)
Beberapa aktivitas yang dilakukan pada
saat DOC ayam kampung datang :
1. Menurunkan box DOC dari kendaraan untuk dibawa masuk ke dalam kandang.
Sebelum DOC diturunkan,
pastikan bahwa box DOC dalam kondisi utuh dan terjamin keasliannya. Hitung
jumlah box DOC sesuai dengan pesanan, baru kemudian dibawa masuk ke dalam
kandang dengan cara hati-hati sehingga DOC aman, nyaman dan selamat.
2. Menimbang DOC
Untuk mengetahui rata-rata
bobot badan DOC, dapat dilakukan dengan cara menimbang sampel DOC dalam box.
3. Menyeleksi dan menghitung jumlah DOC
DOC ayam kampung
diturunkan dari dalam box sambil diseleksi atau dipilih dan dihitung (102 ekor/
box). Biasanya DOC yang dipasarkan, sebelumnya sudah dilakukan seleksi terlebih
dahulu, sehingga jarang sekali ditemui DOC yang tidak baik. Namun demikian tak
ada salahnya jika mengetahui ciri-ciri DOC yang baik, yaitu sehat, tidak cacat,
berdiri tegak, gerakan aktif dan lincah, ukuran tubuh normal, mata bersinar
cerah, paruh baik, pusar kering, bersih, kloakan terbuka, kering bersih.
4. Menghitung rata-rata bobot badan DOC ayam kampung
Untuk mengetahui rata-rata bobot badan
DOC ayam kampung dilakukan dengan cara:
a. Timbang Box berisi DOC, catat
hasilnya.
b. Timbang box kosong, catat hasilnya.
c. Hitung rata-rata berat badan DOC
dengan cara menghitung selisih berat box berisi DOC dengan box kosong dibagi
dengan jumlah DOC.
Rata-rata berat badan DOC
(g/ekor) = Berat box berisi DOC – Berat box Jumlah DOC
5. Memberi air minum dan pakan DOC ayam kampung yang baru datang
Setelah DOC dimasukkan ke
dalam kandang indukan (brooding), kemudian diberi air minum dan pakan.
Air minum yang diberikan dicampur/ ditambah dengan air gula sebanyak 5
gram/liter atau vitamin sebanyak 5 gram/10 liter atau 20 gram/ 40 liter air (1
: 2). Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi stress DOC yang diakibatkan dalam
perjalanan. Pakan yang diberikan adalah pakan prestarter broiler.
6. Menyalakan pemanas (brooder)
Apabila menggunakan pemanas gas,
nyalakan dengan cara menyulut dengan kertas.
7. Mengontrol kondisi DOC
Anak ayam memerlukan suhu yang ideal
untuk pertumbuhannya.
Tabel 1. Rekomendasi Suhu Dalam Kandang Indukan Ayam Kampung
Umur Ayam Kampung (hari)
Suhu (0C)*
Cipanas
Suhu (0C)** Cianjur
0 – 3
30 – 33
35
4 – 7
29 – 31
35
8 – 14
27 – 30
28 – 30
15 – 21
25 – 28
25
22 – 30
24 – 26
25
Sumber : *Jimmy’s
Farm (2010), ** Tawardi (2011)
Untuk mengetahui DOC dalam keadaan
nyaman atau tidak nyaman dapat dilakukan dengan cara mengamati atau
memperhatikan kondisi DOC.
1. Panas cukup, anak ayam akan menyebar ke dalam
kandang.
2. Terlalu panas, anak ayam akan menjauh dari
pemanas.
3. Kurang panas, anak ayam akan mendekat ke
pemanas.
4. Ada gangguan, anak ayam akan berada pada satu
tempat secara berkelompok.
v Memberi pakan dan air minum
Cara pemberian pakan ayam
kampung pedaging sebagai berikut :
1. Pakan yang
diberikan adalah pakan prestarter broiler berbentuk fine
crumble (< 2 minggu) dan starter broiler berbentuk crumble (>
2 minggu – panen).
2. Pemberian pakan
secara ad libitum artinya ransum selalu tersedia sepanjang
hari. Pengisian tempat pakan sebaiknya 1/3 – 2/3.
3. Tempat pakan
harus selalu dalam keadaan bersih, minimal satu hari sekali dibersihkan.
Cara pemberian air minum ayam kampung
pedaging sebagai berikut :
1. Air minum yang
diberikan hendaklah memenuhi persyaratan kesehatan, yaitu bersih, tidak
berwarna, tidak mengandung racun.
2. Air
minum selalu tersedia sepanjang hari, pengisian tempat air minum sebaiknya 2/3.
3. Tempat air minum
harus selalu dalam keadaan bersih, minimal satu hari sekali dibersihkan.
F.
Layout
Peternakan Ayam kampung
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
a)
Studi
kelayakan usaha adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu usaha
dilaksanakan dengan berhasil. Kalau seseorang atau pihak melihat suatu
kesempatan usaha, maka timbul pertanyaan, apakah kesempatan tersebut bisa
dimanfaatkan secara ekonomis? Apakah
bisa mendapatkan suatu tingkat keuntungan yang cukup layak dari usaha
tersebut? Pertanyaan pertanyaan tersebut yang sebenarnya mendasari
dijalankannya studi kelayakan
b)
Pembangunan
peternakan merupakan rangkaian kegiatan yang berkesinambungan untuk mengembangkan
kemampuan masyarakat petani khususnya masyarakat petani peternak, agar mampu
melaksanakan usaha produktif dibidang peternakan secara mandiri
c)
Analisis SWOT adalah suatu metode penyusunan
strategi perusahaan atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis
tunggal. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari
spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal
yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut
d)
Pemeliharaan
ayam kampung secara intensif dapat meningkatkan produksi, mencegah wabah
penyakit, memudahkan dalam tatalaksana pemeliharaan dan kontrol produksi. Pada
saat ini ayam kampung dapat dipelihara seperti ayam ras pedaging, baik
pengelolaan kandangnya, pemberian pakan dan air minumnya, penanganan
kesehatan-nya, pencatatannya maupun pemanenannya.
e)
Peluang Usaha Ayam kampung penghasil telur tetas
di pengaruhi oleh tingginya permintaan DOC ( Day Old Chick ) , dan kurangnya
penyedia telur ayam kampung untuk ditetaskan . Oleh sebabitu harga DOC ayam
kampung relatif stabil . Melirik kembali usaha pemeliharaan induk ayam kampung
sebagai penghasil telur tetas menurut kami tidak ada salahnya dan belum
terlambat.
f)
Bibit
ayam kampung (DOC) harus berkualitas dan mampu bertumbuh dengan baik,sehingga FCR
(feed Conversion ratio)nya standar, tidak mudah terserang penyakit dan mampu
panen tepat waktu dengan kondisi yang baik, usahakan selalu mengutamakan
DOC/bibit yang berkualitas karena 60 Persen
g)
Jenis ayam kampung yang bisa diusahakan sebagai
penghasil telur adalah ayam kampung asli (ayam sayur, ayam buras, ayam
berkeliaran dan sebutan lainnya), ayam nunukan, ayam kedu putih, ayam kedu
hitam, ayam pelung dan jenis lainnya. Dari jenis tersebut produksi telur
tertinggi (per tahun) secara berurutan adalah ayam kedu hitam, kedu putih, dan
nunukan, pelung dan sayur.
B.
Kritik
Dan Saran
Penulis
menyadari makalah ini mungkin masih jauh dengan kata sempurna. Akan tetapi
bukan berarti makalah ini tidak berguna. Besar harapan yang terpendam dalam
hati semoga makalah ini dapat memberikan sumbangsi pada suatu saat terhadap
makalah tema yang sama. Dan dapat menjadi referensi bagi pembaca serta menambah
ilmu pengetahuan bagi kita semua
Umur Ayam Kampung (hari)
|
Suhu (0C)*
Cipanas
|
Suhu (0C)** Cianjur
|
0 – 3
|
30 – 33
|
35
|
4 – 7
|
29 – 31
|
35
|
8 – 14
|
27 – 30
|
28 – 30
|
15 – 21
|
25 – 28
|
25
|
22 – 30
|
24 – 26
|
25
|
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir dan
Jakfar. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2008.
Tanjung,
Baharuddin Nur. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Tesis).
Medan: Kencana Prenada Media Group, 2005.
Ahman,
Rinota. Wawancara. Stabat. 16 Desember 2009.
Tillman, Antonius Suwanto, 2002,
Bioteknologi, Pusat Penerbit Univ. Terbuka Jakarta.
Radiopetra. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. UGM Press. Yogyakarta
Suyitman, S. Jalaluddin, A.
Muhammad, N. Muis, Ifradi, N. Jamaran, M. Peto, dan Tanamasni. 2003. Agrostologi. Diktat. Program
Studi Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan UNAND. Padang.
Tillman, A. D,. H. Hartadi, R.
Soedomo, P. Soeharto, dan L. soekanto. 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar.
Gadjah mada university press. Yogyakarta
Thanks Infonya, admin.
BalasHapusUntuk mencari referensi website pertanian dan perternakan saya sarankan untuk mengunjungi website ini ya min.
Fredikurniawan.com
ilmupeternakan.web.id