BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
PR dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting
dan vital, PR berperan dalam menjaga hubungan dengan stakeholder internal dan
stakeholder eksternal. Tanpa PR, perusahaan akan kewalahan menghadapi dan
menjaga hubungan masyarakat.
Walaupun ada perusahaan tidak mempunyai PR secara secara resmi,
namun pasti perusahaan akan menjalankan fungsi-fungsi PR , dengan merangkapkan
suatu jabatan dengan lainnya.
B.
Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah;
1. Memenuhi tugas dari dosen pembimbing.
2. Untuk mengetahui apa saja peran PR perusahaan
3. Mengetahui apa saja keahlian PR perusahaan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Keahlian
Public Relations
Pekerjaan public relations dalam
perusahaan-peruusahaan besar adalah untuk memastikan bahwa kekuatan perusahaan
perusahaan terpelihara melalui pengunaan yang bertanggungjawab dan untuk
membantu membangun hubungan yang kooperatif antara perusahaan dengan
masyarakat. Untuk mencapai tujuan yang besar tersebut maka diperlukan seorang
praktisi Public Relations bertumpu pada seperangkat ahli diantaranya :
v Media
Relations, digunakan untuk mendapat dukungan dan simpati dari media cetak dan
elektronik, memperoleh publisitas yang positif, serta menyampaikan satu berita dari
sudut pandang perusahaan.
v Employee
relations, menciptakan suasana yang harmonis dikalangan karyawan sehingga
sangat efektif didalam meningkatkan kreatifitas para pekerja, mendorong sikap
positif dan ,moral karyawan, meningkatkan kualitas produk dan layanan konsumen
serta meningkatkan produktifitas.
v Community
relations, mendukung penjualan, menarik hati karyawan, meningkatkan kualitas
layanan masyarakat dan meningkatkan taraf hidup karyawan dan pimpinan
perusahaan.
v Consumer
relations, membangun hubungan positif dengan konsumen, menanggapi keluhan dan
masalh konsumen secara positif, serta mendukung kegiatan penjualan dan
pemasaran.
v Financial
relations, tujuannya adalah memastikan perusahaan public dihargai secara
proporsional, membangun pengetahuan dan kepercayaan dengan sumber dana serta
menanggapi pertanyaan dan kebutuhan para investor.
v Marketing
communication, focus terhadap pada aktifitas yang mendukung penjualan produk
dan jasa. Beragam strategi biasanya digunakan, termasuk pemasangan iklan,
sponsorship, internet dan mengadakan kegiatan khusus.
v Public
affairs, mengurusi interaksi perusahaan dengan pemerintah pada beragam
tingkatan. Relasi dengan pemerintah membawa dampak langsung pada fleksibilitas
dan kemampuan mengelola perusahaan. Regulasi, perpajakan, undang-undang buruh,
dan aturan perdagangan internasional hanyalah beberapa cara ketika tindakan
pemerintah dapat berkendala pada pengambilan keputusan dan keberhasilan
perusahaan.
Intinya public relations disebuah perusahaan adalah
sebuah wadah yang dengannya perusahaan
berusaha meningkatkan kemampuannya dalam menjalankan usahanya. PR perusahaan
yang efektif memuluskan dan meningkatkan operasional perusahaan dan sekaligus meningkatkan
penjualan. PR merupakan alat yang dapat digunakan perusahaan untuk meningkatkan
lingkugan operasi mereka.
B.
Aktifitas
Public Relations
Public
relations dalam perusahaan berurusan dengan beragam aktifitas, masalah dan
kegiatan acara. Aktifitas yang cederung dilakukan oleh kurang dari separuh
praktisi yang disurvei termasuk manajemen isu, mengiklankan produk perusahaan,
relasi dengan publik dan konsumen, relasi dengan pemerintah dan investor.
Dunia
usaha berhadapan dengan situasi, masalah, serta lingkunagan yang semakin
kompleks dan dinamis. Mereka mengelola hubungan dengan berbagai jenis publik
serta berusaha mengimbangi sejumlah masalah yang rumit dan menekan, seperti masalah terkait etika
bisnis, peluang yang setara, kualitas kehidupan, isu-isu yang berkaitan dengan
lingkungan, perdagangan global dan isu lainnya.
C.
Peran Komunikator Perusahaan
Secara
umum cakupan tanggungjawab seorang praktisi PR
disesuaikan dengan struktur setiap organisasi. Komunikator yang telah
senior biasanya berperan didalam mengawasi, menggelola dan mengarahkan program
dan aktifitas yang terkait dengan citra dan reputasi perusahaan. Sebuah tim
yang padu sangat diperlukan dengan dibekali berbagai kemampuan dan pengetahuan
komunikasi yang cukup.
D.
Peran
PR dalam perusahaan Multinasional
Tantangan global PR adalah menghilangkan sebanyak
mungkin kendala yang menghalangi komunikasi yang efektif. Dengan demikian,
komunikasi harus dapat melewati batas halangan geografis dan budaya. Tiga
halangan utama yang sering dihadapi oleh perusahaan dan PR dipasar
internasional adalah perbedaan dalam hal bahasa, undang-undang, dan budaya.
Fungsi PR dalam perusahaan multinasional memiliki
tiga aspek yang berbeda. Pertama, praktisi PR berperan mewakili perusahaan
multinasional secara keseluruhan. Kedua, PR perusahaan multinasional berperan
membanttu menjembatani jurang komunikasi yang tidak dapat dihindara antara
pihak operasional diluar negeri dengan kantor pusat didalam negeri. Terakhir,
PR harus diadakan dan kemudian
bekerja diberbagai Negara, tempat perusahaan beroperasi.
Di perusahaan mulinasional, biasanya memiliki
kantor-kantor cabang, anak perusahaan atau lisensi perusahaan di berbagai
negara. Otomatis dengan adanya kantor cabang memerlukan pegawai-pegawai, dan
hal tersebut membuka kesempatan kerja, PR sebagai penyambung lidah dari
karyawan kepada perusahaan, terutama menyambung lidah dari kantor cabang kepada
pusat.
E.
Peran
PR dalam Perusahaan yang Lebih Kecil
Tantangan bagi kebanyakan pemilik dan manejer
perusahaan berukuran kecil adalah mencari waktu untuk dicurahkan pada kegiatan
PR. Mereka tidak hanya harus memuaskan komsumen mereka, mempekerjakan karyawan
yang dapat diandalkan, dan membayar tagihan mereka, tetapi mereka juga harus
enjadi warga komunitas yang baik, bekerja sama dengan pemasok, setra terus
berpikir mencari cara untuk membuat
peruahaan mereka tumbuh berkembang.
F.
Anggaran
PR Perusahaan
Anggaran komunikasi perusahaan biasanya sedikit
lebih banyak dari anggaran yang dihabiskan perusahaan untuk iklan. Sejumlah
faktor berdampak pada biaya komunikasi dan kemudian menyebabkan anggaran
komuniksi peruahaan meningkat rata-rata tiga persen dari tahun sebelumnya.
Tidak seperti perusahaan konsumen, perusahaan bisnis ke bisnis sering
menggabungkan upaya pemasaran mereka dengan PR. Sebuah penempatan dalam
publikasi perdagangan utama, sebagai contoh, dapat meningkatkan citra
perusahaan sekaligus meningkatkan penjualan.
G.
Strategi
yang digunakan oleh PR Perusahaan
Departemen PR Perusahaan bekerjasama dengan agensi
PR dalam mengenbangkan rencana komunikasi yang komprehensif. Para pekerja freelance sering menjadi tambahan staf
perusahaan dalam meaksanakan aspek taktis dari rencana komunikasi. Spaeth
Communication yang berbasis diDallas merekomendasikan agar komunikator
mengevaluasi kedua rute komunikasinya, yang terkontrol dan yang tidak
terkontrol, ketika memutuskan taktik/strategi komunikasi yang tepat. Rute
terkontrol adalah rute komunikasi dimana perusahaan memiliki keleluasaan untuk
mengontrol editorialnya. Sementara rute yang tidak terkontrol yaitu ketika
praktisi tidak dapat mengontrol editorialnya, mewakili wahana yang paling kuat
dan paling kredibel untuk digunakan dalam berkomunikasi.
Dengan demikian, para perusahaan harus
mempertimbangkan integrasi lintas
disiplin dan integrasi alat
ketika menentukan paduan strategi terkontrol dan tidak terkontrol yang cocok
untuk audiensi utama perusahaan. Integrasi lintas disiplin memungkinkan semua
pesan terkomunikasika secara konsisten dan terus menerus melalui iklan, saluran
media, dan metode ainnya. Integrasi alat berarti bahwa komunikator akan
menggunakan sarana apapun yang tersedia dan cocok untuk mengirimkan pesan
keadudiensi eksternal dan internal.
H.
Reputasi
dan kredibilitas perusahaan
Satu kebenaran yang senantiasa berlaku dan terus
diperkuat oleh lingkungan bisnis yang tidak tetap ini adalah alat terbaik
perusahaan dalam mencapai sasaran bisnisnya dan memperkuat kredibilitasnya adalah adanya
reputasi yang sangat baik.
PR membantu perusahaan membangun reputasi berkelas
dunia. Hubungan yang positif dengan public utama serta adanya saling
kesepahaman terkait aturan dan masalah akan meningkatkan status perusahaan
ditengah komunitas dan industrinya. Ada korelasi antar reputasi perusahaan dan
hasil pencapaian perusahaan yang sehat.
I.
Tantangan
untuk Memperoleh Reputasi yang Baik
Perusahaan-perusahaan bisa jadi dipandang sebagai
institusiyang menghindari masalah, lari dari tanggung jawab, membesar-besarkan
fakta, dan mengumbar janji. Sangat mudah bagi public untuk beranggapan bahwa
perusahaan hany memikirkan diri mereka sendiri, mendukung riset persuasive
mengatakan bahwa pihak yang tidak peduli dipersepsikan lebih kredibel dari
pihak yang memiliki kepedulian. Hal yang menjadi masalah adalah harapan
konsumen dan public telah dipompa sedemikian rupa melalui ribuan cara melalui
pernyataan perusahaan, iklan, teknik pemasaran, dan PR-dan harapan tersebut
belum terpenuhi.
J.
Memulihkan
Kredibilitaas
Dr. Leslie Gainess Ross, kepala strategi reputasi di
Weber Shandwick, sebuah perusahaan PR global, merangkum dua belas langkah yang
dapat diambil oleh perusahaan dalam rangka memperbaiki reputasi dan memulihakan
kredibilitasnya.
1. Berikan
waktu terlebih dahulu kepada puncak pimpinan
2. Berkomunikasi
tanpa kenal lelah
3. Jangan
sepelekan kritik dan pesaing anda
4. Atur
ulang ritme perusahaan
5. Analisis
apa yang salah dan yang benar
6. Ukur,
ukur, dan ukur lagi
7. Perbaiki
budaya perusahaan
8. Mengambil
alih perubahan
9. Berani
dengan media
10. Buatlah
serangkaian berita baik
11. Komitmen
pada usaha maraton, bukan lari cepat
12. Meminimalisasi
resiko
K.
Consumer
Relations
Consumer relation merupakan komponen penting dalam
komunikasi perusahaan. Kualitas dari rata-rata pengalaman harian individu
dengan produk perusahaan, jasa perusahaan, karyawan, dan aspek lainnya haruslah
luar biasa. Peran PR dalam usaha ini adalah untuk memberikan saran kepada
manajemen puncak perusahaan tentang respon yang cocok terhadap konsumen yang
terasing dan untuk bekerja sama dengan pihak manajemen dalam memastikan bahwa
masalah yang sama tidak terulang.
L.
Meningkatkan
Pemahaman Public
Jika kita ingin public memahami perusahaan, maka
kita harus memastikan bahwa komunikator perusahaan menyampaikan informasi yang
dapat mereka pahami. Praktisi PR harus memberi perhatian kepada prinsip-prinsip
dasar dari kredo profesi mereka: pertimbangkanlah siapa audiensi anda, pilihlah
kata-kata yang tepat dalam berkomunikasi, dan konsistenlah.
M.
Teknologi
dan public Relations perusahaan
a.
Blog
perusahaan
Blog adalah
semacam jurnal yang memungkinkan penulisnya memposting pemikirannya,
filosofinya dan pendapatnya di sebuah situs web untuk konsumsi publik.
b.
RSS
feed Perusahaan
Real simple
syndication (RSS) Feed dapat menjadi alat yang bermanfaat bagi departemen
public relations. Media ini memungkinkan para editor dan wartawan, karyawan,
konsumen dan yang lainnya untuk menggunakan web dalam mengakses, menampilkan
dan mendistribusikan headline berita,
artikel, daftar tertentu dan informasi yang disediakan oleh perusahaan.
N.
Tanggungjawab
Sosial Perusahaan
CSR
bukanlah kebaikan yang dilakukan secara acak dan tiba-tiba. Kegiatan CSR
memiliki akar dalam filantropi perusahaan. Perusahaan akan mensponsori atau
menyediakan dana untuk kegiatan yang bernilai baik. Program CSR tidak lain bertujuan untuk membuat citra
baik perusahaan dimata masyarakat. CSR sendiri adalah kegiatan sosial dari
perusahan. Contoh kegiatan CSR adalah memberikan beasiswa, menjenguk karyawan
yang sakit, dan lainya.
BAB III
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Pekerjaan public
relations dalam perusahaan-peruusahaan besar adalah untuk memastikan bahwa
kekuatan perusahaan perusahaan terpelihara melalui pengunaan yang
bertanggungjawab dan untuk membantu membangun hubungan yang kooperatif antara
perusahaan dengan stakeholder.
Karena itulah sudah menjadi
keharusan bagi seorang praktisi PR agar dapat menjaga hubungan baik agar terjaga
keberlangsungan perusahaanny.
B.
Saran
Dalam pembuatan makalah ini, kami
menyadari masih banyak kekurangan, dan kesalahan. karena itu kami mengharapkan
saran dan kritik dari dosen pembimbing dan para pembaca sekalian agar
kedepannya dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro,
M. Linggar, teori dan profesi kehumasan, PT.
Bumi aksara, Jakarta: 2001
Lantimore, Dan Dkk,PR
profesi dan praktek, Penerbit Salemba Humanika, Jakarta: 2010
Moore, H. Frazier, hubungan
masyarakat prinsip, kasus dan masalah,PT Remajarosdakarya, Bandung:2000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar