BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Zat adalah sesustu yang sengat di
butuh kan mahluk hidup baik manusia,hewan,maupun tumbuhan.
Salah satu di antara zat tersebut adalah karbohidrat, .
Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar gugus hidroksil.
Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid (disebut polihidroksialdehid
atau aldosa) atau berupa keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa).
Dalam karbohidrat juga terdapat
glikolisis dan siklus krebs, Karbohidrah merupakan sumber energi bagi manusia. Bagi
tumbuhan; amilum sebagai cadangan makanan, sellulosa sebagai pembentuk kerangka
bagi tumbuhan.
karbohidrat sangat lah bermanfaat bagi tubuh kita
sehingga kita harus memakan makanan yang mengandung karbohidrat
1.2.
Tujuan dan
manfaat
Ada pun tujuan
makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa yang terkandung dalam karbohidrat.
2. Untuk mengetahui apa yang terkandung dan manfaat metabolisme.
3. Untuk mengetahui pengertian,manfaat,glikolisis.
4. Untuk mengetahui proses siklus kreb’s,
5. Untuk mengetahui proses transport electron.
Manfaat yang
bisa di ambil dari makalah ini antara nya:
1. Agar kita
mengetahui tentang karbohidrat secara mendetail.
2. Agar kita mengtahui tentang manfaat metabolism.
3. Agar kita mengetahui tentang glikosis secara menyeluruh.
4. Agar kita mengetahui proses siklus kreb’s dan proses
transport elektron.
5. Dan manfaat paling utama secara umum adalah menambah ilmu
pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.KARBOHIDRAT
1.
Pengertian
Karbohidrat adalah senyawa organik terdiri dari unsur
karbon, hidrogen, dan oksigen. contoh; glukosa C6H12O6, sukrosa C12H22O11,
sellulosa (C6H10O5)n. Rumus umum karbohidrat Cn(H2O)m.
Karena komposisi yang demikian, senyawa ini pernah
disangka sebagai hidrat karbon, tetapi sejak 1880, senyawa tersebut bukan
hidrat dari karbon. Nama lain dari karbohidrat adalah sakarida, berasal dari
bahasa Arab "sakkar" artinya gula. Karbohidrat sederhana mempunyai
rasa manis sehingga dikaitkan dengan gula. Melihat struktur molekulnya,
karbohidrat lebih tepat didefinisikan sebagai suatu polihidroksialdehid
atau polihidroksiketon. Contoh glukosa; adalah suatu polihidroksi
aldehid karena mempunyai satu gugus aldehid da 5 gugus hidroksil (OH).
2.
Klasifikasi
Karbohidrat
terbagi menjadi 3 kelompok;
- monosakarida, yi terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam dalam air menjadi karbohidrat yg lebih sederhana.
- disakarida, yi senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg sejenis atau tidak. Disakarida dpt dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi 2 molekul monosakarida.
- polisakarida, yi senyawa yg terdiri dari gabungan molekul2 monosakarida yg banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida.
4. Fungsi
Bagi manusia; sbg sumber energi. Bagi tumbuhan; amilum sebagai
cadangan makanan, sellulosa sebagai pembentuk kerangka bagi tumbuhan.
Tumbuhan
mendapat amilum dan selulosa dari glukosa. Glukosa dihasilkan pada fotosintesis
5..Beberapa monosakarida penting
Glukosa
Glukosa disebut juga gula anggur karena terdapat dalam
buah anggur, gula darah karena terdapat dalam darah atau dekstrosa karena
memutarkan bidang polarisasi kekanan. Glukosa merupakan monomer dari
polisakarida terpenting yaitu amilum, selulosa dan glikogen. Glukosa merupakan
senyawa organik terbanyak. terdapat pada hidrolisis amilum, sukrosa, maltosa,
dan laktosa.
Fruktosa
Fruktosa terdapat dalam buah2an, merupakan gula yang
paling manis. Bersama2 dengan glukosa merupakan komponen utama dari madu.
Larutannya merupakan pemutar kiri sehingga fruktosa disebut juga levulosa.
Ribosa dan
2-deoksiribosa
Ribosa da
2-deoksiribosa adalah gula pentosa yg membentuk RNA dan DNA.
6. Sifat2
monosakarida
- semua monosakarida zat padat putih, mudah larut dalam air.
- larutannya bersifat optis aktif.
- larutan monosakarida yg baru dibuat mengalami perubahan sudut putaran disebut mutarrotasi.
- contoh larutan alfaglukosa yang baru dibuat mempunyai putaran jenis + 113` akhirnya tetap pada + 52,7`.
- umumnya disakarida memperlihatkan mutarrotasi, tetapi polisakarida tidak.
- semua monosakarida merupakan reduktor sehingga disebut gula pereduksi.
Identifikasi
monosakarida
- uji umum utk karbohidrat adalah uji Molisch. bila larutan karbohidrat diberi beberapa tetes larutan alfa-naftol, kemudian H2SO4 pekat secukupnya sehingga terbentuk 2 lapisan cairan, pada bidang batas kedua lapisan itu terbentuk cincin ungu.
- gula pereduksi yaitu monosakarida dan disakarida kecuali sukrosa dapat ditunjukkan dg pereaksi Fehling atau Bennedict. Gula pereduksi bereaksi dg pereaksi Fehling atau Benedict menghasilkan endapan merah bata (Cu2O). Selain Pereaksi Benedict dan Fehling, gula pereduksi juga bereaksi positif dg pereaksi Tollens.
- reaksi Seliwanoff (khusus menunjukkan adanya fruktosa). Pereaksi seliwanoff terdiri dari serbuk resorsinol + HCl encer. Bila fruktosa diberi pereaksi seliwanoff dan dipanaskan dlm air mendidih selama 10 menit akan terjadi perubahan warna menjadi lebih tua.
O
O
║
║
C
H
C OH
│
│
(CHOH)4
+ 2CUO (CHOH)4 + CU2O↓
│
Fehling
│
cermin tembaga
CH2OH
CH2OH
Glukosa
as.
Glukonat
|
2.2. METABOLISME
·
Pengertian
Metabolisme
adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup, mulai
makhluk hidup bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa,
jamur, tumbuhan, hewan; sampai mkhluk yang susunan tubuhnya kompleks seperti
manuasia. Di dalam proses ini, makhluk hidup mendapat, mengubah dan memakai
senyawa kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan hidupnya.
Metabolisme
meliputi proses sintesis (anabolisme) dan proses penguraian (katabolisme)
senyawa atau komponen dalam sel hidup.. Semua reaksi metabolisme
dikatalis oleh enzim. Hal lain yang penting dalam metabolisme adalah peranannya
dalam penawaracunan atau detoksifikasi, yaitu mekanisme reaksi pengubahan zat
yang beracun menjadi senyawa tak beracun yang dapat dikeluarkan dari tubuh.
Anabolisme
dibedakan dengan katabolisme dalam beberapa hal:
·
Anabolisme
merupakan proses sintesis molekul kimia kecil menjadi molekul kimia yang lebih
besar, sedangkan katabolisme merupakan proses penguraian molekul besar menjadi
molekul kecil
·
Anabolisme merupakan
proses membutuhkan energi, sedangkan katabolisme melepaskan energi
·
Anabolisme
merupakan reaksi reduksi, katabolisme merupakan reaksi oksidasi
·
Hasil akhir
anabolisme adalah senyawa pemula untuk proses katabolisme.
2.3.GLIKOLISIS
1. PENGERTIAN
Glikolisis adalah serangkaian reaksi biokimia dimana glukosa dioksidasi menjadi molekul asam piruvat. Glikolisis adalah salah satu proses metabolisme yang paling universal yang kita kenal, dan terjadi
(dengan berbagai variasi) di banyak jenis sel dalam hampir seluruh bentuk organisme. Proses glikolisis sendiri menghasilkan lebih
sedikit energi per molekul glukosa dibandingkan dengan
oksidasi aerobik yang sempurna. Energi yang dihasilkan disimpan
dalam senyawa organik berupa adenosine triphosphate atau
yang lebih umum dikenal dengan istilah ATP dan NADH.
Asam
piruvat (CH3COCO2H) adalah sebuah asam alfa-keto yang memiliki peran penting dalam
proses-proses biokimia. Anionkarboksilat dari asam piruvat disebut piruvat. Asam
piruvat adalah cairan tak berwarna, dengan bau yang mirip asam asetat. Asam piruvat bercampur dengan air, dan larut dalam etanol dan dietil eter. Di laboratorium, asam piruvat dibuat dengan cara memanaskan campuran asam tartarat dengan kalium
bisulfat, atau melalui
hidrolisis asetil sianida, yang dibuat melalui reaksi asetil klorida dan kalium sianida:
CH3COCl + KCN → CH3COCN
CH3COCN → CH3COCOOH
Piruvat adalah suatu senyawa kimia yang penting dalam biokimia. Senyawa ini merupakan hasil metabolisme glukosa yang disebutglikolisis. Sebuah molekul glukosa terpecah menjadi dua molekul asam piruvat,
yang kemudian digunakan untuk menghasilkan energi. Jika tersedia cukup oksigen, maka asam piruvat diubah menjadi asetil-KoA, yang kemudian diproses dalam siklus Krebs. Piruvat juga dapat diubah menjadi oksaloasetat melalui reaksi
anaploretik yang
kemudian dipecah menjadi molekul-molekul karbon dioksida. Nama siklus ini diambil dari ahli biokimia Hans Adolf
Krebs,
pemenang Hadiah Nobel 1953 bidang fisiologi, karena ia berhasil
mengidentifikasi siklus tersebut).
Jika tidak tersedia cukup oksigen, asam
piruvat dipecah secara anaerobik, menghasilkan asam laktat pada hewan dan manusia, atau etanol pada tumbuhan. Piruvat diubah menjadi laktat menggunakan enzim laktatdehidrogenase dan koenzim NADH melalui fermentasi laktat, atau menjadi asetaldehida dan lalu etanol melalui fermentasi alkohol.
Asam piruvat juga
dapat diubah menjadi karbohidrat melalui glukoneogenesis, menjadi asam lemak
atau energi melalui asetil-KoA, menjadi asam amino alanin dan juga menjadi etanol
Lintasan glikolisis yang paling umum adalah lintasan Embden-Meyerhof-Parnas (bahasa Inggris: EMP pathway), yang pertama kali ditemukan oleh Gustav Embden, Otto Meyerhof dan Jakub Karol Parnas. Selain itu juga terdapat lintasan Entner–Doudoroff yang ditemukan oleh Michael Doudoroff dan Nathan Entner terjadi hanya pada sel prokariota, dan berbagai lintasan heterofermen-tatif dan homofermentatif (Bruce Albert dkk, 2002)
Didalam sel, katabolisme glukosa, fruktosa dan galaktosa pertama kali dilakukan oleh enzim-enzim glikolisis yang larut dalam sitoplasma. Glikolisis (gluko= glukosa: lisis = penguraian) adalah proses penguraian karbohidrat (glukosa ) menjadi piruvat. Reaksi penguraian ini terjadi dalam keadaan ada atau tanpa oksigen. Bila ada oksigen, asam piruvat akan dioksidasi lebih lanjut menjadi CO2dan air, misalnya pada hewan, tanaman dan banyak sel mikroba yang berada pada kondisi aerobic. Bila tanpa oksigen, asam piruvat akan dirubah menjadi etano l(fermentasi alcohol) pada ragi atau menjadi asam laktat pada otot manusia yang berkontraksi. Tiap proses glikolisis menggunakan enzin tertentu (Anna Poedjiadi, 1994).
Lintasan glikolisis yang paling umum adalah lintasan Embden-Meyerhof-Parnas (bahasa Inggris: EMP pathway), yang pertama kali ditemukan oleh Gustav Embden, Otto Meyerhof dan Jakub Karol Parnas. Selain itu juga terdapat lintasan Entner–Doudoroff yang ditemukan oleh Michael Doudoroff dan Nathan Entner terjadi hanya pada sel prokariota, dan berbagai lintasan heterofermen-tatif dan homofermentatif (Bruce Albert dkk, 2002)
Didalam sel, katabolisme glukosa, fruktosa dan galaktosa pertama kali dilakukan oleh enzim-enzim glikolisis yang larut dalam sitoplasma. Glikolisis (gluko= glukosa: lisis = penguraian) adalah proses penguraian karbohidrat (glukosa ) menjadi piruvat. Reaksi penguraian ini terjadi dalam keadaan ada atau tanpa oksigen. Bila ada oksigen, asam piruvat akan dioksidasi lebih lanjut menjadi CO2dan air, misalnya pada hewan, tanaman dan banyak sel mikroba yang berada pada kondisi aerobic. Bila tanpa oksigen, asam piruvat akan dirubah menjadi etano l(fermentasi alcohol) pada ragi atau menjadi asam laktat pada otot manusia yang berkontraksi. Tiap proses glikolisis menggunakan enzin tertentu (Anna Poedjiadi, 1994).
Glikolisis
secara harfiah berarti pemecahan glukosa. Jalur glikolisis ditemukan di dalam
sitosol dari sel, mempunyai dua peran; pemecahan monosakarida untuk
menghasilkan energi dan menyediakan satuan pembentuk untuk sintesa senyawa yang
diperlukan sel seperti gliserol untuk sintesa trigliserida atau lemak. Sebelum
glikolisis dapat berlangsung, sebuah sel harus memperoleh glukosa. Hanya
beberapa jenis sel seperti sel-sel hati dan buah pinggang (kidney) yang dapat
menghasilkan glukosa dari asam amino, dan hanya hati dan sel-sel jaringan
menyimpan glukosa dalam jumlah besar. Glukosa ini disimpan sebagai glikogen.
Hati dan jaringan memecahkan glikogen menjadi glukosa (atau bentuk monosakarida
lain). Sel-sel badan lainnya harus memperoleh glukosa dari sirkulasi darah,
sehingga badan perlu mempertahankan suatu konsentrasi yang relatif tetap dari
glukosa darah supaya dapat hidup. Hasil glikolisis adalah dua unit senyawa yang
mengandung tiga atom karbon yaitu asam piruvat. Sebagian sel-sel mengubah asam
piruvat menjadi asam laktat.
Di
dalam glikolisis, reaksi pertama melibatkan satu ATP menyumbangkan satu gugus
fospat ke glukosa. Pada tahap ketiga, satu lagi ATP digunakan menambah satu
gugus fospat kedua.
Maka
untuk memulai jalur ini, satu sel memakai dua ATP. Pada saat molekul yang
mengandung tiga atom karbon diubah menjadi piruvat, masing-masing menghasilkan
dua ATP, sehingga total ada 4 ATP. Energi bersih yang dihasilkan sejauh ini
dari glikolisis adalah dua ATP, karena dua ATP digunakan didalam proses dan
empat ATP di hasilkan. Masih ada ATP yang akan terbentuk; ini hanya menyatakan
sebanyak 5% dari total produksi ATP yang mungkin dari satu molekul glukosa. Energi
kimia yang disimpan di dalam ikatan NADH akhirnya dapat ditransfer ke ATP. Pada
umumnya setiap NADH + H+ menyumbangkan energy yang cukup untuk
menghasilkan 2,5 ATP. Maka NADH + H+ adalah satu bentuk dari energi
potensial untuk sel. Pada akhirnya sel memakai energi di dalam NADH+ H+
membentuk ATP (Simanjuntak dan Silalahi, 2003).
Glikolisis
terdiri dari 2 fase: Fase preparasi (preparatory phase), yaitu fosforilasi
glukosa dan konversinya menjadi gliseraldehid 3-fosfat. Fase pembayaran (payoff
phase), yaitu konversi oksidatif gliseraldehid 3-P menjadi piruvat disertai
pembentukan ATP dan NADH.
Reaksi
netto glikolisis:
Glukosa + 2NAD+
+ 2ADP + 2Pi ———-> 2Piruvat + 2NADH + 2H+ + 2ATP + 2H2O
Glikolisis
melibatkan banyak enzim, uraian lebih lengkapnya di bawah ini:
1.
Heksokinase
Tahap pertama
pada proses glikolisis adalah pengubahan glukosa menjadi glukosa 6-fosfat
dengan reaksi fosforilasi. Gugus fosfat diterima dari ATP dalam reaksi.
Enzim heksokinase merupakan katalis dalam reaksi tersebut dibantu oleh ion Mg++sebagai
kofaktor. Enzim ini ditemukan Meyerhof pada tahum 1927 dan telah dapat
dikristalkan dari ragi, mempunyai berat molekul 111.000. heksesokinase yang
berasal dari ragi dapt merupakan katalis pada reaksi pemindahan gugus fosfat
dari ATP tidak hanya kepada glukosa tetapi juga kepada fruktosa, manosa,
glukosamina. Dalam otak, otot, dan hati terdapat enzim heksesokinase yang multi
substrat ini. Disamping itu ada pula enzim-enzim yang khas tetapi juga kepada
fruktosa, manosa, dan glukosamin. Dalam kinase. Hati juga memproduksi
fruktokinase yang menghasilkan fruktosa-1-fosfat.
Enzim
heksesokinase dari hati dapat dihambat oleh hasil reaksi sendiri. Jadi apabila
glukosa-6-fosfat terbentuk dalam jumlah banyak, mak senyawa ini akan menjadi
inhibitor bagi enzim heksesokinase tadi. Selanjutnya enzim akan aktif kembali
apabila konsentrasi glukosa-6-fosfat menurun pada tingkat tertentu.
2.
Fosfoheksoisomerase
Reaksi
berikutnya ialah isomerasi, yaitu pengubahan glukosa-6-fosfat menjadi
fruktosa-6-fosfat, dengan enzim fosfoglukoisomerase. Enzim ini tidak memerlukan
kofaktor dan telah diperoleh dari ragi dengan cara kristalisasi. Enzim
fosfuheksoisomerase terdapat jaringan otot dan mempunyai beraat molekul
130.000.
3.
Fosfofruktokinase
Frukrosa-6-fosfat
diubah menjagi fruktosa-1,6-difosfat oleh enzim fosfofruktokinase dibantu
oleh ion Mg++ sebagai kofaktor. Dalam reaksi ini gugus fosfat
dipindahkan dariATP kepada fruktosa-6-fosfat dari ATP sendiri akan berubah
menjadi ADP.
Fosfofruktokinase
dapat dihambat atau dirangsang oleh beberapa metabolit, yaitu senyawa yang
terlibat dalam proses metabolism ini. Sebagai contoh, ATP yang berlebih
dan asam sitrat dapat menghambat,dilain pihak adanya AMP, ADP, dan
fruktosa-6-fosfat dapat menjadi efektor positif yang merangsang enzim
fosfofruktokinase. Enzim ini merupakan suatu enzim alosterik dan mempunyai
berat molekul kira-kira 360.000.
4.
Aldose
Reaksi tahap
keempat dalam rangkaian reaksi glikolisis adalah penguraian molekul
fruktosa-1,6-difosfat membentuk dua molekul triosa fosfat, yaitu dihidroksi
aseton fosfat dan D-gliseraldehida-3-fosfat. Dalam tahap ini enzim aldolase
yang menjadi katalis telah dimurnukan dan ditemukan oleh Warburg. Enzim ini
terdapat dalam jaringan tertentu dan dapat bekerja sebagai kaalis dalam reaksi
penguraian beberapa ketosa dan monofosfat, misalnya fruktosa-1,6-difosfat,
sedoheptulose-1,7- difosfat, fruktosa-1-fosfat, eritulosa-1-fosfat. Hasil
reaksi penguraian tiap senyawa tersebut yang sama adalah dihidroksi aseton
fosfat.
5.
Triosafosfat Isomerase
Dalam reaksi
penguraian oleh enzim aldolase terbentuk dua macam senyawa, yaitu
D-gliseraldehida-3-fosfat dan dihidroksi-aseton fosfat. Yang mengalami reaksi
lebih lanjut dalam proses glikolisis adalah D-gliseraldehida-3-fosfat. Andaikata sel
tidak mampu mengubah dihidroksiasotonfosfat menjadi D-gliseraldehida-3-fosfat,
tentulah dihidrosiasetonfosfat akan bertimbun didalam sel. Hal ini tidak
berllangsung karena dalam sel terdapat enzim triofosfat isomerase yang dapat
mengubah dihidrokasetonfosfat menjadi D-gliseraldehida-3-fosfat. Adanya
keseimbangan antara kedua senyawa tersebut dikemukakan oleh Mayerhof dan dalam
keadaan keseimbangan dihidroksiaseton fosfat terdapat dalam jumlah dari 90%.
6.
Gliseraldehida-3-fosfat Dihidrogenase
Enzim ini
bekerja sebagai katalis pada reaksi gliseraldehida-3-fosfat menjadi 1,3
difosfogliserat. Dalam reaksi ini digunakan koenzim NAD+. Sedangkan
gugus fosfat diperoleh dari asam fosfat. Reaksi oksidasi ini mengubah aldehida
menjadi asam karboksilat. Gliseraldehida-3-fosfat dehidrogenase telah dapat
diperoleh dalam bentuk Kristal dari ragi dan mempunyai berat molekul 145.000.
Enzim ini adalah suatu tetramer yang terdiri atas empat subunit yang
masing-masing mengikat suatu molekul NAD+, jadi pada tiap molekul
enzim terikat empat molekul NAD+.
7. Fosfogliseril
Kinase
Reaksi yang
menggunakan enzim ini ialah reaksi pengubahan asam 1,3-difosfogliserat menjadi
asam 3-fosfogliserat. Dalam reaksi
ini terbentuk datu molekul ATP dari ADP dan ion Mg2+diperlukan
sebagai kofaktor. Oleh karena ATP adalah senyawa fosfat berenergi tinggi, maka
reaksi ini mempunyai fungsi untuk menyimpan energy yang dihasilkan oleh proses
glikolisis dalam bentuk ATP.
8.
Fosfogliseril Mutase
Fosfogliseril
mutase bekerja sebagai katalis pada reaksipengubahan asam 3-fosfogliserat
menjadi asam 2-fosfogliserat.Enzim ini berfungsi memindahkan gugus fosfat dari
suatu atom C kepada atom C lain dalam suatu molekul. Berat molekul enzim ini
yang diperoleh dari ragi ialah 112.000.
9.
Enolase
Reaksi
berikutnya ialah pembentukan asam fosfofenol piruvat dari asaam 2-fosfogliserar
dengan katalis enzim enolase dan ion Mg2+ sebagai kofaktor.
Reaksi pembentukkan asam fosfofenol piruvat ini ialah pembentukan asam
fosfofenol piruvat dari asaam 2-fosfogliserar dengan katalis enzim enolase dan
ion Mg2+ sebagai kofaktor. Reaksi pembentukkan asam fosfofenol
piruvat ini ialah reaksi dehidrasi. Adanya ion F- dapat
menghambat kerja enzim enolase, sebab ion F- dengan ion Mg2+dan
fosfat dapat membentuk kompleks magnesium fluoro fosfat. Dengan terbentuknya
kompleks ini akan mengurangi jumlah ion Mg2+ dalam campuran
reaksi dan akibat berkurangnya ion Mg2+maka efektivitas reaksi
berkurang.
Enzim ini
menggunakan enzim laktat dehidrogenase ini ialah reaksi tahap akhir glikolisis,
yaitu pembentukan asam laktat dengan cara reduksi asam piruvat. Dalam reaksi
ini digunakan NAD sebagai koenzim (Anna Poedjiadi, 1994).
Skema
Glikolisis
Proses
glikolisis di sitoplasma berlangsung anaerob dengan menghasilkan senyawa 2 , 2,
2 (Asam Piruvat , ATP,NADH )dengan bahan glukosa (hasil fotosintesa) berjalan
dengan 10 tahap GiGiFiFi PeGAL 3XPGA-P-P untuk jelasnya lihat ini
Produksi Laktat
Adalah Titik Akhir Dari Glikolisis Anaerobik
Sebagian
sel kekurangan jalur yang membutuhkan oksigen (aerobik) diperlukan untuk
memakai NADH + H+ untuk sintesa ATP, dan pada saatnya selsel ini kurang mampu
memakai proses ini untuk me-recycle NADH + H+ kembali menjadi NAD. Misalnya sel
darah merah. Maka, pada saat sel darah merah mengubah glukosa menjadi piruvat,
NADH + H+ meningkat di dalam sel. Akhirnya konsentrasi NAD menurun terlampu
rendah sehingga glikolisis berlanjut, karena kebanyakan NAD ada di dalam bentuk
NADH + H+. Untuk mengimbanginya, satu sel darah merah mereaksikan piruvat
dengan satu NADH + H+ dan satu ion hidrogen bebas membentuk laktat, lihat. Di
dalam proses itu, NADH + H+ berobah menjadi NAD.
Proses
ini memungkinkan sel darah merah untuk menyediakan sendiri (resupply itself)
dengan NAD karena sel-sel ini tidakmengandung mitochondria. Otot
yang sedang latihan juga menghasilkan laktat jika kekurangan NAD. Bertambahnya
laktat kemudian akan menyebabkan otot menjadi lelah (fatigue). Produksi laktat
oleh suatu sel memungkinkan glikolisis anaerobik berlanjut karena disini tetap
ada suatu pasokan dari NAD. Lagi pula, jalur ini menghasilkan hanya sekitar 5%
dari potensial ATP per molekul glukosa. Tetapi untuk sebagian sel-sel seperti
sel darah merah, glikolisis anaerobik adalah satu-satunya metode untuk
menghasilkan ATP. Asam laktat
dilepaskan ke peredaran darah, ditangkap terutama oleh hati dan disintesa
menjadi glukosa. .( Simanjuntak dan Silalahi, 2003 )
Glikolisis
anarobik berperan hampir pada semua vertebrata, termasuk pada manusia, dalam
waktu penedek pada aktivitas otot yang bersifat ekstrim, misalnya selama lari
cepat 100 m, pada saat oksigen tidak dapat dibawa pada kecepatan yang cukup
untuk dibawa ke otot, dan mengoksidasi piruvat, menghasilkan ATP. Sebaliknya,
otot menggunakan glikogen cadangan sebagai bahan bakar untuk menghasilkan ATP
oleh oksidasi glikolisis anaerobic dengna laktat sebagai produk akhir.
Penggunaan glikolisis anaerobic sebagai sumber energy bagi kontruksi otot
terutama penting pada otot putih. Contoh hewan yang sangat dipengaruhi
aktivitasnya melalui glikolisis anaerobic pada otot putihnya yaitu burung
kalkun, otot kaki kuda (Lehninger, 1982).
2.4. SIKLUS KREBS
1.Pengertian
- Siklus krebs adalah satu seri reaksi yang terjadi di dalam mitokondria yang membawa katabolisme residu asetyl, membebaskan ekuivalen hidrogen, yang dengan oksidasi menyebabkan pelepasan dan penangkapan ATP sebagai kebutuhan energi jaringan.
- Residu asetyl dalam bentuk asetyl-KoA (CH3-CO-S-CoA, asetat aktif)
2.Tujuan Siklus Krebs
- Menjelaskan reaksi-reaksi metabolik akhir yang umum terdapat pada jalur biokimia utama katabolisme tenaga
- Menggambarkan bahwa CO2 tidak hanya merupakan hasil akhir metabolisme, namun dapat berperan sebagai zat antara, misalnya untuk proses lipogenesis.
- Mengenali peran sentral mitokondria pada katalisis dan pengendalian jalur-jalur metabolik tertentu, mitokondria berfungsi sebagai penghasil energi.
3.Fungsi
- Menghasilkan sebagian besar CO2
- Metabolisme lain yang menghasilkan CO2 misalnya jalur pentosa phospat atau P3 (pentosa phospat pathway) atau kalau di harper heksosa monofosfat.
- Sumber enzym-enzym tereduksi yang mendorong RR ( Rantai Respirasi)
- Merupakan alat agar tenaga yang berlebihan dapat digunakan untuk sintesis lemak sebelum pembentukan TG untuk penimbunan lemak
- Menyediakan prekursor-prekursor penting untuk sub-sub unit yang diperlukan dalam sintesis berbagai molekul
- Menyediakan mekanisme pengendalian langsung atau tidak langsung untuk lain-lain sistem enzyme
4.Daur Siklus Krebs
- Karbohidrat , Protein dan Lemak /Lipid akan dimetabolisme yang hasil akhirnya menjadi asetyl Co-A, dimana asetyl Co-A merupakan substrat untuk siklus krebs.
- Kemudian dari siklus krebs dihasilkan CO2, Hidrogen (FAD NAD) dan ATP.
- Hidrogen (reducing ekivalen) merupakan substrat untuk rantai respirasi (RR).
- Siklus krebs harus berjalan dalamSiklus Asam Sitrat (Siklus Krebs)
Keterangan:
- Substrat siklus krebs adalah asetyl Co-A.
- Asetyl Co-A akan bereaksi dengan oksalo asetat (OAA) hasilnya sitrat
- Asam sitrat rumusnya beda dengan asam askorbat (vitamin C), kalau vitamin C itu rumusnya lebih mirip glukosa. Manusia tidak bisa menghasilkan vitamin C karena ada suatu reaksi yang terputus dimana manusia itu tidak mempunyai enzim L-glunoluase oksidase yang mengoksidasi glukosa menjadi vitamin C.
- Dari isositrat ke alfa-ketoglutarat membebaskan CO2 dan NADH (koenzim).
- Kalau menghasilkan NADH pasti membutuhkan NAD.
- NAD dalam bentuk teroksidasi
- NADH dalam bentuk tereduksi
- NAD merupakan derivat vitamin B3.
- B1 thiamin
- B2 riboflavin
- B3 niasin
- Koenzim yang terkait dengan ATP hanya vitamin B2 dan B3.
- Kekurangan vitamin B akan mengganggu metabolisme energi.
- NADH enzimnya isositrat dehidrogenase.
- NADH akan masuk ke rantai respirasi melepaskan hidrogen dan menghasilkan 3 ATP. Sedangkan FADH menghasilkan 2 ATP
- Dekarboksilasi oksidasi melepaskan CO2.
- Dari alfa-keto menjadi suksinil Co-A prosesnya dekarboksilasi oksidasi.
- Dari succynyl Co-A menjadi succinate langsung dihasilkan ATP.
- Reaksi yang menghasilkan ATP langsung: siklus krebs, glikolisis, fosforilasi oksidatif, dan rantai respirasi.
- Lemak penghasil ATP paling banyak tapi tidak menghasilkan ATP secara langsung. Lemak banyak menghasilkan NADH dan FADH.
- Dari succinate menjadi fumarate dihasilkan FADH2, membutuhkan koenzim FAD (derivat vitamin B2), dihasilkan 2 ATP.
- Dari malate ke oxaloacetat dihasilkan NADH 3 ATP.
- Total ATP untuk 1 putaran (1 asetyl Co-A) siklus krebs 12 ATP.
- Glikolisis 2 asetyl Co-A
- Lemak 8 asetyl Co.A
- 1 mol glukosa 2 kali putaran
- 1 mol lemak 8 kali putaran
- Karbohidrat disimpan di dalam becak-bercak sitoplasma di dalam hepar.
- Hepar dapat bertahan menyimpan glikogen 0,5 gram
- Berfungsi mengoksidasi hasil glikolisis mjd CO2 dan juga menyimpan energi ke bentuk molekul berenergi tinggi spt ATP, NADH, FADH2
- Sentral dalam siklus oksidatif dlm respirasi à dimana semua makromolekul dikatabolis (Karbohidrat, Lipid dan Protein)
- Untuk kelangsungannya membutuhkan : NAD, FAD, ADP, Pyr (piruvat) dan OAA
- Menghasilkan senyawa intermedier yg penting à asetil Co A, a KG & OAA
- Asam amino yang dihasilkan dari alfa-ketoglutarat melalui proses transamnasi à glutamat. Kalau asam oksaloasetat à aspartat
- Merupakan prekursor untuk biosintesis makromolekul – makromolekul
- Siklus krebs selain sebagai jalur akhir karbohidrat , lemak dan protein, juga merupakan jalur awal ari makromolekul-makromolekul.
- Jalur akhir à katabolisme à mengubah KH à asetyl Co.A
- Jalur awal à anabolisme
- Berfungsi dalam katabolisme dan juga anabolisme à amfibolik
- Katabolisme à memproduksi molekul berenergi tinggi
- Anabolisme à memproduksi intermedier untuk prekursor biosintesis makromolekul
Jadi Dalam setiap siklus:
- 1 gugus asetil ( molekul 2C) masuk dan keluar sebagai 2 molekul CO2
- Dalam setiap siklus : OAA digunakan untuk membentuk sitrat setelah mengalami reaksi yang panjang kembali diperoleh OAA
- Terdiri dari 8 reaksi : 4 mrpkn oksidasi dimana energi digunakan utk mereduksi NAD dan FAD
- Dihasilkan: 2 ATP, 8 NADH, 2 FADH2
- Tidak diperlukan O2 pada TCA, tetapi digunakan pada Fosforilasi oksidatif untuk memberi pasokan NAD, shg piruvat dapat di ubah menjadi Asetil Co A
Glikolisis vs SIKLUS KREBS( TCA )
GLIKOLISIS
|
SIKLUS KREBS
|
a. Reaksi berjalan linier
b. Lokasi di sitoplasma
|
a. Reaksi siklis
b. letak di matriks mitokondria
|
PROSES KIMIAWI PENGIKATAN ASETIL CoA OLEH
OKSALO ASETAT MENJADI SITRAT
BERIKUT RUMUS BANGUN SENYAWA YANG TERLIBAT
DALAM SIKLUS KREBS
Enzim tersedia dalam mitokondria
Ada dua macam enzim:
- memerlukan NAD
- memerlukan NADP
NADP-dependent enzyme : terdapat di matriks
mitokondria dan sitosol
Peran anabolisme dalam siklus krebs
ditunjukkan oleh 4 senyawa intermediet, yaitu:
1. Sitrat
Dapat digunakan untuk membentuk kolestrol atau asam lemak. Jika terjadi
gangguan atau hambatan pada perubahan sitrat menjadi sis-akusitrat sehingga
sitrat menumpuk misalnya, maka sitrat tersebut akan terakumulasi dan dapat
meningkatkan kolesterol atau asam lemak.
2. Alfa-ketoglutarat
Melalui proses transaminasi menghasilkan asam amino glutamat.
Purin jika terlalu banyak di dalam tubuh akan diubah menjadi asam urat,
bisa meningkatkan konsentrasi asam urat di dalam darah. Asam urat di dalam
tubuh berfungsi sebagai antioksida endogen.
3. Succynil Co-A
- Digunakan untuk mensitesis hem. Hem+protein globin hemoglobin.
- Kalau di dalam tanaman, succynil Co-A digunakan untuk pembentukan klorofil.
- Rumus hem dan rumus klorofil sama persis, bedanya kalau hem mengikat logam di tengahnya adalah Fe, sedangkan klorofil logam di tengahnya adalah Mg.
- Oksalo asetat
Melalui proses transaminasi, enzimnya transaminase menjadi aspartat, purin
dan pirimidin.
PEMBEBASAN ATP oleh Siklus Krebs
- Siklus Krebs sebagai jalur metabolisme amfibolik
- Disebut amfibolik anabolisme dan katabolisme.
- Contoh :
- a-ketoglutarat +alanin glutamat + piruvat
- oksaloasetat +alanin aspartat + piruvat
- suksinil ko-A, merupakan prazat untuk biosintesis hem
- Reaksi Siklus Krebs sebagai Jalur Metabolisme Amfibolik
- Reaksi-reaksi Anaplerotik Siklus Krebs
- Masukan banyak piruvat atau asetyl Ko-A ke dalam Siklus Krebs dapat mengurangi persediaan okasaloasetat yang digunakan untuk sintase sitrat.
- Dua reaksi yang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan oksaloasetat disebut rx anaplerotik (memenuhi)
- Piruvat menjadi oksaloasetat
- Piruvat menjadi malat
- Pada jaringan otot yang dilatih berat, AMP menjadi IMP oleh deaminasi oksidatif. Hasil bersihnya membentuk FUMARAT
- Reaksi Anaplerotik Ketika produk intermedier TCA /siklus krebs digunakan sbg prekursor biosintesis lainnya
Konsentrasi intermedier turun memperlambat kecepatan TCA Ada 5 reaksi :
- Piruvat OAA dgn enzim piruvat karboksilase
- PEP OAA dgn enzim PEP karboksikinase
- PEP OAA dgn enzim PEP karboksilase
- Piruvat malat dg enzim malat ketoglutarat
Jalur metabolisme daur asam trikarboksilat (asam sitrat) pertama
diketemukan oleh Krebs (1937).
- Oleh karena itu, jalur ini disebut pula daur Krebs. Jalur daur ini merupakan ajlur metabolisme yang utama dari berbagai senyawa hasil metabolisme, yaitu hasil katabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.
- Asetil ko-A (sebagai hasil katabolisme lemak dan karbohidrat), oksalasetat, fumarat, dan α-ketoglutarat (sebagaihasil katabolismeasam amino dan protein), masuk kedalam daur Krebs untuk selanjutnya dioksidasi melalui beberapa tahap reaksi yang kompleks menjadi CO2, H2O dan energi ATP.
- Kegiatan daur asam tri karboksilat terdapat dalam sel hewan, tumbuhan, dan jasad renik yang aerob dan merupakan metabolisme penghasil energi yang utama. Jasad yang anaerob tidak menggunakan metabolisme daur ini sebagai penghasil energinya.
- Daur Krebs merupakan bagian rangkaian proses pernafasan yang panjang dan kompleks, yaitu oksidasi glukosa menjadi CO2dan H2O serta produksi ATP.
- Proses pernafasan terdiri dari 4 tahap utama:
- glikolisis (oksidasi glukosa menjadi piruvat)
- konversi piruvat ke asetil ko-A
- daur Krebs dan
- proses pengangkutan elektron melalui rantai pernafasan yang dirangkaikan degan sintesis ATP dari ADP = Pi melalui proses fosforilasi bersifat oksidasi.
Didalam sel eukariota, metabolisme asam trikarboksilat berlangsung didalam
mitokondrion. Sebagian enzim dalam metabolisme ini terdapat di dalam cairan
matriks dan sebagian lagi terikat pada bagian dalam membran mitokondrion.
2.5. Transpor
Elektron
Tahap akhir dari respirasi aerob adalah sistem
transpor elektron sering disebut juga sistem (enzim) sitokrom oksidase
atau sistem rantai pernapasan yang berlangsung pada krista dalam
mitokondria. Pada tahap ini melibatkan donor elektron, akseptor elektron, dan
reaksi reduksi dan oksidasi (redoks). Donor elektron adalah senyawa yang
dihasilkan selama tahap glikolisis maupun siklus Krebs dan berpotensi untuk
melepaskan elektron, yaitu NADH2 dan FADH2.
Akseptor elektron adalah senyawa yang berperan sebagai penerima elektron yang di lepaskan oleh donor elektron yaitu enzim sitokrom dan Oksigen. .
Sebanyak 10 molekul NADH2 dan 2 molekul FADH2 dihasilkan selama tahap glikolisis dan siklus Krebs. Seluruhnya akan memasuki reaksi redoks pada sistem transpor elektron. Setiap pelepasan elektron akan menghasilkan energi berupa ATP, 1 molekul NADH2 akan menghasilkan 3 molekul ATP, dan 1 molekul FADH2 akan menghasilkan 2 molekul ATP.
Mula-mula molekul NADH2 memasuki reaksi dan dihidrolisis oleh enzim dehidrogenase diikuti molekul FADH2 yang dihidrolisis oleh enzim flavoprotein, keduanya melepaskan ion Hidrogen diikuti elektron, peristiwa ini reaksi oksidasi.
Akseptor elektron adalah senyawa yang berperan sebagai penerima elektron yang di lepaskan oleh donor elektron yaitu enzim sitokrom dan Oksigen. .
Sebanyak 10 molekul NADH2 dan 2 molekul FADH2 dihasilkan selama tahap glikolisis dan siklus Krebs. Seluruhnya akan memasuki reaksi redoks pada sistem transpor elektron. Setiap pelepasan elektron akan menghasilkan energi berupa ATP, 1 molekul NADH2 akan menghasilkan 3 molekul ATP, dan 1 molekul FADH2 akan menghasilkan 2 molekul ATP.
Mula-mula molekul NADH2 memasuki reaksi dan dihidrolisis oleh enzim dehidrogenase diikuti molekul FADH2 yang dihidrolisis oleh enzim flavoprotein, keduanya melepaskan ion Hidrogen diikuti elektron, peristiwa ini reaksi oksidasi.
Selanjutnya elektron ini akan ditangkap oleh Fe+++
sebagai akseptor elektron dan dikatalis oleh enzim sitokrom b, c, dan a.
Peristiwa ini disebut reaksi reduksi. Reaksi reduksi dan oksidasi ini
berjalan terus sampai elektron ini ditangkap oleh Oksigen (O2)
sehingga berikatan dengan ion Hidrogen (H+) menghasilkan H2O
(air). Hasil akhir dari sistem transpor elektron ini adalah 34 molekul ATP, 6
molekul H2O (air). Secara keseluruhan reaksi respirasi sel aerob
menghasilkan 38 molekul ATP, 6 molekul H2O, dan 2 molekul CO2.
Rantai transpor elektron (bahasa Inggris: electron transport chain,
respiratory chain, ETC), pada sel eukariota, merupakan membran mitokondria sebelah dalam, berupa deretan molekul sardiolipin, yang berfungsi sebagai medium yang melewatkan elektron untuk memicu reaksi redoks yang mengubah O2 menjadi H2O
Rantai transpor elektron
ETC pada
eukariota.
BAB III
KESIMPULAN DAN
SARAN
3.1.Kesimpulan
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa organik terdiri dari unsur
karbon, hidrogen, dan oksigen. contoh; glukosa C6H12O6, sukrosa C12H22O11,
sellulosa (C6H10O5)n. Rumus umum karbohidrat Cn(H2O)m.
Karena komposisi yang demikian, senyawa ini pernah
disangka sebagai hidrat karbon, tetapi sejak 1880, senyawa tersebut bukan
hidrat dari karbon. Nama lain dari karbohidrat adalah sakarida, berasal dari
bahasa Arab "sakkar" artinya gula. Karbohidrat sederhana mempunyai
rasa manis sehingga dikaitkan dengan gula. Melihat struktur molekulnya,
karbohidrat lebih tepat didefinisikan sebagai suatu polihidroksialdehid
atau polihidroksiketon. Contoh glukosa; adalah suatu polihidroksi
aldehid karena mempunyai satu gugus aldehid da 5 gugus hidroksil (OH).
2.Metabolisme
Metabolisme adalah segala
proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup, mulai makhluk hidup
bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa, jamur, tumbuhan,
hewan; sampai mkhluk yang susunan tubuhnya kompleks seperti manuasia. Di dalam
proses ini, makhluk hidup mendapat, mengubah dan memakai senyawa kimia dari
sekitarnya untuk mempertahankan hidupnya
3.Glikolisis
Glikolisis adalah serangkaian reaksi biokimia dimana glukosa dioksidasi menjadi molekul asam piruvat. Glikolisis adalah salah satu proses metabolisme yang paling universal yang kita kenal, dan terjadi
(dengan berbagai variasi) di banyak jenis sel dalam hampir seluruh bentuk organisme.
4.Siklus Krebs
- Siklus krebs adalah satu seri reaksi yang terjadi di dalam mitokondria yang membawa katabolisme residu asetyl, membebaskan ekuivalen hidrogen, yang dengan oksidasi menyebabkan pelepasan dan penangkapan ATP sebagai kebutuhan energi jaringan.
- Residu asetyl dalam bentuk asetyl-KoA (CH3-CO-S-CoA, asetat aktif)
5.Transpor
Elektron
·
Tahap akhir dari respirasi aerob adalah sistem
transpor elektron sering disebut juga sistem (enzim) sitokrom oksidase
atau sistem rantai pernapasan yang berlangsung pada krista dalam
mitokondria. Pada tahap ini melibatkan donor elektron, akseptor elektron, dan
reaksi reduksi dan oksidasi (redoks). Donor elektron adalah senyawa yang
dihasilkan selama tahap glikolisis maupun siklus Krebs dan berpotensi untuk
melepaskan elektron, yaitu NADH2 dan FADH2.
3.2. Saran
Bagi pembaca maupun pendengar makalah ini saran dari
penulis jika ada kesalahan penulisan kata,penyusunan kata maupun kejenggalan
kata,kita semua mengetahui manusia tidak liput dari kesalahan dan kehilafan maka
dari mohon kritik dan saran nya kangan dekur yang bersifat membangun makalah
ini untuk lebih kesempurnaan makalah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar