Class :
Mamalia
Orde :
Artiodactila
Famili :
Bovidae
Genus : Bos
Genus
Bos :
1. Taurine : sapi didomestikasi
2. Bibovin
: gaur, gayal, banteng
3.
Bisontin : yak, bison
4.
Bubalin : kerbau, eurosia
Taurine ⇛ sapi Eropa
: Bos taurus
B.
primigenius
B.
longiformis
B.
indicus ⇛ sapi India : sapi zebu
B.
javanicus ⇛
didomestikasi : sapi Madura
B. Banteng, B.
sondaicus ⇛
: sapi Bali
Gaur ⇛ : B. frontalis di Bangladesh
Y
a k ⇛ B. Grunies
: di Cina, Mongolia, Afganistan
A. Merumput
/ Grazing :
Makan hijauan segar
B.
Meranggas /
Browsing : Makan bagian-bagian dari semak /
pohon
C. Makan
/ Feeding
: makan makanan yang disediakan ( hijauan, konsentrat)
D. Menyusu
: mengambil air susu, a i r, air susu
dari induk buatan
1. Pola merumput
: stereotip (konstan)
§
berjalan
melintasi padang rumput, hidung selalu dekat dengan tanah pada saat me-renggut
rumput ⇛
dibulat-bulat ⇛
ditelan.
§
cara :
rumput dibelit dengan lidah, ditarik, dipotong dengan gigi ⇛ dibantu
dengan hentakan kepala.
2. Sikap merumput
§
berdiri, kepala
tunduk
§
anak :
kadang-kadang berbaring
§
rumput yang
diambil paling pendek 0,5 ” (1,25 cm)
3. Jarak jelajah
: selama 24 jam 4 Km
Jarak
jelajah bertambah (2X) bila :
§
cuaca jelek
§
padang becek
§
rumput jarang
§
banyak
lalat/ektoparasit ( kutu, caplak, tungau ).
4.
Siklus merumput
§ Dalam
24 jam : 4-5 periode merumput.
§ Paling
lama : saat fajar dan senja.
§ Dapat
berlangsung pada malam hari
§ Periode
merumput : selang – seling : jalan
⇛ istirahat
⇛ ruminasi ⇛
⇛ merumput lagi
5. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pola
Merumput
a.
RAS
: Perah, Potong
b.
Adaptasi
terhadap iklim
Misal : Bison : musim dingin >>
aktif
sapi
Eropa : iklim sedang > aktif
sapi Zebu :
iklim topis dan sub tropis << aktif
c.
Kapasitas saluran pencernaan
ONASE : Kemampuan perut
⇛ sapi
Zebu :
kapasitas
saluran pencernaannya lebih kecil, sehingga lebih efisien menerima bahan
organis,
⇛ ⇛ ruminasi lebih cepat
d.
Spesies
F H
dan Jersey
§ suhu
nyaman : periode merumput sama
§ suhu
naik : pola merumput Jersey lebih lama
dari pada FH.
e.
Perlakuan oleh
manusia (pengalaman hewan).
§ sapi
perah, setelah diperah pagi, kegiatan
merumput berangsur turun sampai pemerahan sore hari
§ anak
sapi yang dikurung : merumput 2 jam lebih lama, karena selektif memilih
hijauan ( biasa diberikan)
f.
U m u r
§ anak
sapi baru lahir : menyusu saja
§ merumput
belum secara sempurna ⇛ sangat
selektif
g.
Keadaan cuaca
lingkungan
§ cuaca
jelek ⇛
merumput berhenti
§ temperatur
lingkungan meningkat
⇛ struktur
kelompok berubah,
jarak
antar individu ⇛
renggang
Gertakan
Gertakan Yang Menimbulkan
Tingkah
Laku Merumput
§
DEFOLIASI
Pemilihan
bagian-bagian yang paling baik atau species tertentu dari rumput
yang ada di padang rumput
Ä Defoliasi
Progresif : memilih rumput muda.
Ä Defoliasi
Creaning : memilih species rumput
yang paling disukai
§
KEBIJAKAN NUTRISI
▫ Tingkah
laku khas dari hewan yang kekurangan salah satu zat gizi.
▫ Rangsangan
dari dalam tubuh untuk memilih apa yang diperlukan oleh tubuh, dalam usaha-nya
menjaga keseimbangan mineral dalam tubuhnya
Rangsangan
yang menimbulkan tingkah laku merumput
a.
Rangsangan
terhadap indra perasa
Sapi
akan memberikan reaksi terhadap rasa pahit.
b.
Rangsangan thd. penciuman dan perabaan
Bau
suatu spesies rumput dapat mempenga-ruhi
selektivitas merumput
Sapi menggunakan 40% dari waktu makannya untuk
meranggas ⇛ memilih
tanaman yang nilai gizinya tinggi
Yang dimaksud
makan adalah :
§ Proses
makan di dalam kandang
§ makan
rumput segar dan konsentrat (di Indonesia) atau hay,
silage (di daerah bermusim empat/temperate/sub-tropika).
Kegiatan hewan :
Memuntahkan
(regurgitasi) kembali, mengunyah (mastikasi), dan
menelan kembali makanan yang sudah ditelan.
§
Regurgitasi
: pengeluaran rumput (benda) dari rumen dan reticulum ke mulut lagi.
§
Mastikasi :
proses pengunyahan, dilakukan sambil istirahat.
⇛ Ruminansia bisa makan lebih banyak dalam
waktu singkat
Tingkah laku
minum dipengaruhi 2 (dua) faktor :
1. Faktor
dalam : rasa haus
2. Faktor luar
: melihat air
Jumlah air yang diminum tergantung pada :
a.
temperatur
lingkungan
b.
kondisi makanan :
kering
kadar protein
kadar garam
komposisi ransum
c.
umur kebuntingan
d.
bangsa
e.
tingkat laktasi
Keseimbangan
NaCl (garam dapur) dalam tubuh harus diimbangi dengan banyak minum
§ Anak
sapi mulai menyusu : 2 – 5 jam post partum
⇛ colostrums
§ Posisi
badan anak menyusu :
▫ sejajar
badan induk ⇛
kiri/kanan
▫ tegak
lurus dari samping
▫ dari
belakang
§ Proses
: Puting susu dijepit diantara LIDAH dan LANGIT-LANGIT ATAS
(PALLATUM) sampai rapat
sehingga tidak tembus udara ⇛ terjadi tekanan dalam mulut ⇛⇛⇛ air susu masuk
mulut ⇛ ditelan
§ Lamanya
menyusu : 10 – 15 menit
§ Frekuensi
: 5 – 8 kali per 24 jam
§
Umumnya : makin
tua umur anak, makin jarang menyusu, karena sudah mulai makan rumput/
konsentrat
1. Tingkah
Laku Seksual Jantan
§ Perkawinan
normal pada jantan terjadi dari :
merayu ⇛ penis
ereksi ⇛ menaiki
betina ⇛ memasukan
penis ke dalam vagina ⇛
dorong-an ejakulasi ⇛
ejakulasi ⇛
turun ⇛ penis masuk preputium
Posisi Perkawinan Sapi
§ Sapi
betina, fase proestrus ⇛
awal berahi :
▫
Jantan coba-coba
naik ⇛ betina
menolak
▫
mengusir jantan
lain
▫
tanduk
menggesek-gesek pada tanah
▫
dagu ditumpang
diatas pantat betina
▫
mencium
vulva ⇛
flehmen
▫
coba naik lagi ⇛
sampai tjd perkawinan
§ Jantan
sering tergoda oleh adanya suara -suara betina berahi (sekalipun suara
kaset)
Faktor yang mempengaruhi Tingkah
Laku Seksual Jantan :
§
penciuman
§
penglihatan
§
pendengaran
§ kemampuan
kawin pejantan.
§ setiap
individu jantan berbeda.
§ dapat
dilihat dari jumlah betina yang dikawini dalam satuan waktu tertentu.
§
makin banyak betina
yang dinaiki ⇛ libido makin tinggi
dipengaruhi
:
▫
ada tidaknya
betina berahi
▫
seks rasio
▫
dominan/subordinan
Ukuran
derajat libido seksualis yang biasa dipakai pada program inseminasi buatan yang
paling tepat ialah dengan mengukur ”jumlah
ejakulasi per unit waktu”
Faktor – faktor yang menurun libido seksual jantan
:
▫
gangguan
psikologis
▫
penyakit
▫
kekurangan gizi
▫
perubahan iklim
Tingkah
laku seksual betina hanya muncul pada saat fase estrus / berahi
Tanda-
Tanda Umum Saat Berahi
§ sangat
reaktif
§ nafsu
makan tirun/terganggu
§ produksi
susu turun
§ tidak
tenang / gelisah
§ ingin
dinaiki dan menaiki
§ sering
melenguh
§ mengibas-ibaskan
ekornya
§ frekuensi
urinasi meningkat
§ 3
B (3A)
§ keluar
lendir berahi dari vulva : liat, bening, transparan
Tingkah
Laku Berahi Betina
A. Silent
Heat / Berahi Tenang
§ Terjadi
ovulasi, tetapi tidak menampakan estrus.
Hanya jantan yang tahu ia berahi.
B.
Nymphomania ⇛
ovarium sistik
§ Produksi estrogen
terus ⇛ berahi terus
C. Anestrus
§ C.
L ada terus ⇛ progesteron tinggi terus ⇛ tidak berahi
Rangsangan
PRAKOITAL akan menaikan :
§ volume
semen
§ kadar
fruktosa dalam semen
§ meningkatkan
kesuburan
§ konsentrasi
spermatozoa
§ persentase
spermatozoa hidup
§ motilitas
spermatozoa
yang perlu
diperhatikan
§ pindah
tempat
§ pindah
kandang
§ pemeliharaan
diganti
§ tempat
penampungan semen diganti menyebabkan jantan takut ⇛ libido
turun
yang mempengaruhi kesuburan :
§ perlu
ketenangan
§ betina
dipersiapkan untuk menerima pejantan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar