SISTEM PENCERNAAN KUDA
Kuda merupakan ternak Non
ruminansia. Hal ini disebabkan oleh sistem pencernaan enzimatik terlebih dahulu
kemudian dilanjutkan dengan pencernaan fermentatif. Kuda memiliki kemampuan
untuk memanfaatkan hijauan dalam jumlah yang cukup dengan proses fermentatif di
bagian caecum. Saluran pencernaan kuda memiliki ciri khusus yaitu ukuran
kapasitas saluran pencernaan bagian belakang lebih besar di bandingkan bagian belakang.
Alat pencernaan adalah organ-organ yang langsung berhubungan dengan penerimaan,
pencernaan bahan pakan dan pengeluaran sisa pencernaan atau metabolisme.
Berikut penjelasan secara umum maupun khusus dari alat dan fungsi pencernaan
kuda:
Rongga Mulut (mouth)
Mulut merupakan bagian pertama dari sistem penmcernaan yang mempunyai 3 fungsi yaitu mengambil pakan, pengunyahan secara mekanik dan pembasahan pakan dengan saliva. Di dalam rongga mulut terdapat organ pelengkap yaitu lidah, gigi, dan saliva. Lidah merupakan alat pencernaan mekanik. Kuda dapat menyeleksi pakan yang dimakan dikarenakan adanya bungkul-bungkul pengecap pada lidah dan terbanyak terdapat di daerah dorsum lidah dibandingkan bagian lain dengan cara merasakan pakan yang dimakan. Gigi adalah organ pelengkap yang secara mekanik relative kuat untuk memulai proses pencernaan. Gigi juga digunakan untuk menentukan umur umur dengan melihat : penyembulan (erupsi), pergantian sementara, bentuk dan dan derajat keausan gigi. Saliva kuda mengandung elektrolit utama yaitu Na+, K+, Ca2+,
Mulut merupakan bagian pertama dari sistem penmcernaan yang mempunyai 3 fungsi yaitu mengambil pakan, pengunyahan secara mekanik dan pembasahan pakan dengan saliva. Di dalam rongga mulut terdapat organ pelengkap yaitu lidah, gigi, dan saliva. Lidah merupakan alat pencernaan mekanik. Kuda dapat menyeleksi pakan yang dimakan dikarenakan adanya bungkul-bungkul pengecap pada lidah dan terbanyak terdapat di daerah dorsum lidah dibandingkan bagian lain dengan cara merasakan pakan yang dimakan. Gigi adalah organ pelengkap yang secara mekanik relative kuat untuk memulai proses pencernaan. Gigi juga digunakan untuk menentukan umur umur dengan melihat : penyembulan (erupsi), pergantian sementara, bentuk dan dan derajat keausan gigi. Saliva kuda mengandung elektrolit utama yaitu Na+, K+, Ca2+,
Cl-, HCO2-, HPO4- serta tidak
atau sedikit sekali mengandung amylase. Saliva dihasilkan oleh 3 pasang
kelenjar yaitu kelenjar parotis, kelenjar mandibularis, kelenjar sublingualis.
Saliva berfungsi sebagai pelicin dalam mengunyah dan menelan pakan dengan
adanya mucin, mengatur temperatur rongga mulut, pelindung mukosa mulut dan
detoksikasi.
Pharynx dan EsofagusPharynx adalah penyambung rongga mulut dan esophagus. Esophgagus mempunyai panjang kira-kira 50-60 inchi. Pada pharynx dan esofagus tidak terjadi pencernaan yang berarti.
Lambung
Lambung kuda relatif lebih kecil dibandingkan ternak lain terutama ternak ternak ruminansia. Kapasitas lambung kuda antara 8-15 liter atau hanya 9% dari total kapasitas saluran pencernaan. Proses pencernaan yang terjadi di daerah lambung tidak semurna dikarenakan aktivitas mikroorganisme sangat terbatas dimana populasi bakteri relati rendah, waktu tinggal pakan di lambung hanya sebentar sekitar 30menit, dan hasil proses fermentatif adalah asam laaktat bukan VFA.
Pankreas
Kuda memiliki perbedaan yang spesifik dari segi cairan pankreas dengan ternak lain yaitu konsentrasi enzim dan kadar HCO3 rendah. Bagian pankreas kuda terdiri dari endokrin dan eksokrin.
Usus Kecil
Usus kecil merupakan tempat utamauntuk mencerna karbohidrat, protein dan lemak serta tempat absorbsi vitamin dan mineral. Kapasitas usus kecil adalah 30%.dari seluruh kapasitas saluran pencernaan kuda. Usus kecil terdiri dari tiga bagian yaitu: duodenum, jejenum, dan ileum. Proses pencernaan di usus kecil kecil adalah proses pencernaan enzimatik. Beberapa enzitersebut adalah peptidase, dipeptidase, amylase, dan lipase.
Usus Besar
Usus besar terdiri dari caecum, colon, rektum. Caecum dan colon memiliki kapasitas 60% dari keseluruhan saluran pencernaan yang mempunyai fungsi 1) tempat fermentasi dengan hasil berupa VFA, 2) Sintesa Asam Amino, Vit B & K, 3) Tempat utama mencerna neutral detergen fiber (NDF), 4) asam laktat dari lambung dengan adanya Veilonella gazagones akan dirubah menjadi VFA.
Produksi dan proses pencernaan fermentatif di usus besar tidak semuanya dapat dimanfaatkan karena posisi yang dibelakang setelah usus halus kecil, sehigga hanya sekitar 25% hasil fermentatif di usus besar yang dapat diserap kembali ke usus kecil atau dimanfaatkan oleh tubuh. Sedangkan rektum merupakan tempat utama penyerapan air kembali. Proses pencernaan dari mulut sampai terbuang sebagai feses dari 95 % pakan yang dikonsumsi membutuhkan waktu 65-75 jam.
danyang bawah
bergantung. Langit-langit kertas dibagi oleh celah sempit yang panjang di
bagian tengah yang terbuka ke bagian saluran nasal. Lubang ini dan tidak adanya
langit-langit lunak menjadikan tidak mungkin bagi burung untuk melakukan
penghampaan untuk menghisap air ke dalam mulut. Burung harus menyeduk air ke
atas bila minum dan membiarkannya turun kerongkongan oleh adanya gaya
gravitasi.
Kedua rahang berhubungan
sebagai paruh. Lidah berbentuk seperti pisau yang memiliki permukaan kasar di
bagian belakang untuk membantu mendorong makanan ke esophagus. Seliva dengan
enzim amilase disekresikan oleh kelenjer di mulut. Namun, pakan melalui mulut
lajunya terlalu cepat sehingga sedikit terjadi perubahan pada pencernaan di
sini.
2. Esophagus
Esophagus sering disebut
juga kerongkongan yang berupa pipa tempat pakan, melalui saluran ini dari
bagian belakang mulut (pharynx) ke proventrikulus. Bagian dalam kerongkngan
terdapat kelenjar mukosa yang berfungsi membasah makanan sehngga makanan
menjadi licin. Pada dinding kerongkongan terdapat otot-otot yang mengatur
gerakan peristaltic, yaitu gerak meremas-remas makanan yang berbentuk
gumpalan-gumpalan untuk didorong masuk ke proventrikulus.
3. Crop
(tembolok)
Sebelum kerongkongan
memasuki rongga tubuh, ada bagian yang melebar di salah satu sisinya menjadi kantong
yang di kenal sebagai crop (tembolok). Tembolok berperan sebagai tempat
penyimpanan pakan. Sedikit atau bahkan tidak ada proses pencernaan di sini,
kecuali pencampuran sekresi saliva dari mulut yang di lanjutkan aktivitasnya di
tembolok.
4. Proventriculus
Proventriculus adalah
suatu pelebaran dari kerongkongan sebelum berhubungan dengan gizzard (empedal).
Kadang-kadang di sebutglandula
stomach atau true stomach. Di sini, gastric
juice di produksi. Pepsin, suatu enzim untuk membantu pencernaan protein, dan
hidrocoloric acid di sekresi oleh glandular cell. Oleh karena pakan berlalu
cepat melalui proventriculus maka tidak ada pencernaan material pakan di sini.
Akan tetapi, sekresi enzim mengalir kedalam gizzard sehingga dapat bekerja di
sini.
. Gizzard
(empedal)
Gizzard sering kali juga
disebut muscular stomach (perut otot). Lokasinya berada di antara ventrikulus
dan bagian atas usus halus. Gizzard memiliki dua pasang otot yang sangat kuat
sehingga ayam mampu menggunakan tenaga yang kuat. Mukosa permukaan gizzard
sangat tebal, tetapi secara tetap tererosi. Reruntuhan gizzard tertinggal bila
kosong, tetapi bila pakan masuk, otot berkontraksi. Partikel pakan yang lebih
besar menyebabkan kontraksi juga semakin cepat. Biasanya, gizzard mengandung
material yang bersifat menggiling, seperti grit, karang dan batu kerikil.
Partikel pakan segera digiling menjadi partikel kecil yang mampu melalui
saluran usus. Material halus akan masuk gizzard dan keluar lagi dalam beberapa
menit, tetapi pakan berupa meterial kasar akan tinggal di gizzard untuk
beberapa jam.
6. Usus
halus (small intestine)
Usus halus merupakan
organ utama tmpat berlangsungnya pencernaan dan absorpsi produk pencernaan.
Berbagai enzim yang masuk ke dalam saluran pencernaan ini berfungsi mempercepat
dan mangefisiensikan pemecahan karbohidrat, protein, dan lemak untuk
mempermudah proses absorpsi.
Pada ayam dewasa, panjang
usus halus sekitar 62 inci atau 1,5 m. Secara anatomis, usus halus di bagi
menjadi tiga bagian, yaitu duodenum, jejunum, dan ileum.
· Duodenum(12
jari)
- Bermula
dari ujung distal gizzard
- Berbentuk
kelokan, disebut duodenal loop
- Bermuara
2 saluran yaitu dari pancreas dan kantong empedu.
1. kantong
empedu
berisi empedu,yang
dihasilkan oleh hati dan berguna untuk mengemulsikan lemak.
2. pankreas
menempel pada kelokan ini mengsekresikan pankreatik
juice yang mengandung
enzim:
Amilase :mengubah tepung
jadi gula
Tripsin :
mengubah protein jadi peptide
Lipase :
mengubah trigleserid/lemak:asam lemak+ gliserol
· Jejenum
dan Ilium
- Merupakan
segmen yang sulit dibedakan pada saluran pencernakan ayam.Ada
beberapa ahli yang menebut kedua segmen tsb disebut usus halus
bagian bawah
- Langsung
berbatasan dengan usus besar.
· Jejenum (Usus
kosong )
- Makanan
mengalami pencernakan kimiawi oleh enzim yang dihasilkan didindig
usus. Enzim-enzim yang dihasilkan dinding usus sebagai berikut :
1. Enterokinase :
fungsi, mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas.
2. Erepsin:
mengubah dipeptida/peptone menjadi asam amino
3. Maltase:
mengubah maltosa menjadi glukosa
4. Disakarase: mengubah
disakarosa menjadi monosakarida
5. Peptidase:
mengubah polipeptida menjadi asam amino
6. Sukrase:
mencerna sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
7. Lipase:
mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak.
· Ilium = Usus
penyerapan
Sepanjang permukaan lumen
usus halus terdapat banyak lipatan/lekukan yang disebut vili atau jonjot
usus. Vili berfungsi memperluas permukaan usus sebagai proses penyerapan
zat makanan akan lebih sempurna. Setiap vilus mengandung pembuluh limfa yang di
sebut lacteal dan pembuluh kapiler.
7. Ceca
(usus buntu)
Diantara usus halus dan
usus besar, terdapat dua kantong yang disebut sebagai ceca(usus buntu). Dalam
keadaan normal, panjang setiap ceca cekitar 6 inci atau 15 cm. Pada unggas
dewasa yang sehat, ceca berisi pakan lembut yang keluar-masuk. Akan tetapi, tidak
ada bukti mengenai peran serta dalam pencernaan. Hanya sedikit air terserap,
sedikit karbohidrat dan protein dicerna berkat bantuan beberapa bakteri.
8. Usus
besar
·
Panjang usus besar
sekitar 10 cm dan diameternya dua kali usus halus, hal ini dapat dilihat pada
ayam dewasa
·
Bentuknya melebar dan
terdapat pada bagian akhir usus halus dan kloaka
·
Berfungsi mengatur kadar
air sisa makanan. didalam usus besar terdapat bakteri Esecherichia coli yang
membusukan sisa-sisa makanan menjadi feses. Pembusukan menyebabkan feses lunak
dan mudah di keluarkan.
·
Bagian akhir usus
besar (rectum) tidak terjadi lagi penyerapan air. Rectum dapat
berkontraksi sehingga menimbulkan terjadinya defekasi yaitu pengeluaran zat-zat
sisa makanan melalui anus.
9. Kloaka
· Kloaka
sering disebut common sewer yaitu saluran umum tempat saluran pencernaan,
saluran reproduksi dan saluran kencing bermuara.
· Air
kencing yang sebagian besar merupakan endapan asam urat (dalam bentuk pasta
berwarna putih) dikeluarkan melalui kloaka bersama sisa pencernaan atau tinja.
· Kloaka
berbentuk bulat terletak pada akhir saluran pencernaan.
10. Vent
Vent (anus)
adalah lubang bagian luar dari cloaca. Pada ayam betina, ukurannya sangat
bervariasi karena di pengaruhi oleh masa produksi atau tidak. Ketika bertelur,
ukuran vent lebih besar dari pada tidak berproduksi.
11. Organ
pencernaan tambahan
Organ-organ tertentu
berkaitan erat dengan pencernaan sebagai saluran sekresi ke dalam saluran
pencernaan. Fungsinya membantu dalam pemprosesan pakan organ tersebut yaitu
pangkreas, lever, kantong empedu.
a. Pangkreas
Pangkreas terletak di
antara duodenal loop pada
usus halus. Pangkreas merupakan suatu kelenjer yang berfungsi sebagai kelenjer
endokrin maupun sebagai kelenjer eksokrin. Sebagai kelenjer endokrin, pangkreas
mensekresikan hormon insulin dan glukagon. Sementara sebagai kelenjer eksokrin,
pangkreas mensekrsikan cairan yang diperlukan sebagai proses pencernaan di
dalam usus halus, yaitu pencreatic
juice. Cairan ini selanjutnya mengalir kedalam duodenum melalui
pancreatic duct (saluran pangkreas), dimana lima enzim yang kuat membantu
pencernaan pati, lemak, dan protein.
Beberapa enzim dari
pangkreas di simpan dan disekresikan dalam bentuk inaktif dan menjadi aktif
pada saat berada di saluran pencernaan. Tripsinogen adalah enzim
proteolitikyang di aktifkan di dalam usus halus oleh enterokinase, suatu enzim
yang di sekresikan dari mukosa usus. Tripsinogen di aktifkan menjadi tripsin.
Kemudian, tripsin akan mengaktifkan kimotripsinogenmenjadi kimotripsin. Enzim
yang lainnya-nuklease, lipase dan amilase-disekresikan dalam bentuk aktif.
Beberapa enzimmembutuhkan kondisi lingkungan optimal untuk dapat berfungsi.
b. Liver
(hati)
Dari perut dan usus
halus, sebagian besar pakan yang diserap masuk ke dalam vena portal menuju
hati, suatu kelenjar terbesar kedalam tubuh. Hati tersusun dari dua lobi besar.
Fungsi
fisiologi hati sebagai beriku:
1. Sekresi
empedu.
2. Detoksifikasi
persenyawaan racun bagi tubuh.
3. Metabolisme
protein, karbohidrat, dan lipida.
4. Penyimpan
vitamin.
5. Penyimpan
karbohidrat.
6. Destruksi
sel-sel darah merah.
7. Pembentukan
protein plasma.
8. Inaktifasi
hormon polipeptida.
Fungsi utama hati dalam
pencernaan dan absorpsi adalah produksi empedu. Empedu penting dalam proses
penyerapan lemak pakan dan ekskresi limbah produk, seperti kolesterol dan hasil
sampingan degradasi hemoglobin. Warna kehijauan empedu disebabkan karena produk
akhir destruksi sel darah merah, yaitu biliverdin dan dilirubin.
Volume empedu tergantung
pada.
1. Aliran
darah
2. Status
nutrisi unggas
3. Tipe
pakan yang dikonsumsi
. Sirkulasi
empedu enterohepatic.
c. Kantong
empedu (gallblader)
Ayam memiliki kantong
empedu tetapi beberapa jenis burung tidak. Dua saluran empedu mentransfer
empedu dari hati ke usus. Saluran kanan kantong empedu terbentuk melebar,
dimana sebagian besar empedu mengalir dan kadang-kadang di tampung. Sementara
pada seluran sebelah kiri tidak melebar. Oleh karena itu, hanya sedikit empedu
yang mengalir melelui bagian ini secara langsung ke usus
Pencernaan Unggas
Pencernaan adalah penguraian bahan
makanan ke dalam zat-zat makanan dalam saluran pencernaan untuk dapat diserap
dan digunakan oleh jaringan-jaringan tubuh. Pada pencernaan tersangkut suatu
seri proses mekanis dan khemis dan dipengaruhi oleh banyak faktor.
Unggas mengambil makanannya dengan
paruh dan kemudian terus ditelan. Makanan tersebut disimpan dalam tembolok
untuk dilunakkan dan dicampur dengan getah pencernaan proventrikulus dan
kemudian digiling dalam empedal. Tidak ada enzim pencernaan yang dikeluarkan
oleh empedal unggas. Fungsi utama alat tersebut adalah untuk memperkecil ukuran
partikel-partikel makanan.
Dari empedal makanan yang bergerak
melalui lekukan usus yang disebut duodenum, yang secara anatomis sejajar dengan
pankreas. Pankreas tersebut mempunyai fungsi penting dalam pencernaan unggas
seperti hanya pada spesies-spesies lainnya. Alat tersebut menghasilkan getah
pankreas dalam jumlah banyak yang mengandung enzim-enzim amilolitik, lipolitik
dan proteolitik. Enzim-enzim tersebut berturut-turut menghidrolisa pati, lemak,
proteosa dan pepton. Empedu hati yang mengandung amilase, memasuki pula
duodenum.
Bahan makanan bergerak melalui usus
halus yang dindingnya mengeluarkan getah usus. Getah usus tersebut mengandung
erepsin dan beberapa enzim yang memecah gula. Erepsin menyempurnakan pencernaan
protein, dan menghasilkan asam-asam amino, enzim yang memecah gula mengubah
disakharida ke dalam gula-gula sederhana (monosakharida) yang kemudian dapat
diasimilasi tubuh. Penyerapan dilaksanakan melalui villi usus halus.
Unggas tidak mengeluarkan urine
cair. Urine pada unggas mengalir kedalam kloaka dan dikeluarkan bersama-sama
feses. Warna putih yang terdapat dalam kotoran ayam sebagian besar adalah asam
urat, sedangkan nitrogen urine mammalia kebanyakan adalah urine. Saluran
pencernaan yang relatif pendek pada unggas digambarkan pada proses pencernaan
yang cepat (lebih kurang empat jam).
Pencernaan
Karbohidrat
Setelah makanan yang dihaluskan
melalui empedal ke lengkukan duodenal maka getah pankreatik dikeluarkan dari
pankreas ke dalam lekukan duodenal. Pada waktu yang bersamaan, garam empedu
alkalis yang dihasilkan dalam hati dan disimpan dalam kantong empedu dikeluarkan
pula kedalam lekukan duodenal. Garam empedu menetralisir keasaman isi usus di
daerah tersebut dan menghasilkan keadaan yang alkalis. Tiga macam enzim
pencernaan dikeluarkan ke dalam getah pankreas. Salah satu diantaranya adalah
amilase yang memecah pati kedalam disakharida dan gula-gula kompleks. Apabila
makanan melalui usus kecil maka sukrase dan enzim-enzim yang memecah gula
lainnya yang dikeluarkan di daerah ini selanjutnya menghidrolisir atau mencerna
senyawa-senyawa gula ke dalam gula-gula sederhana, terutama glukosa. Gula-gula
sederhana adalah hasil akhir dari pencernaan karbohidrat.
Pati dan gula mudah dicerna oleh
unggas sedangkan pentosan dan serat kasar sulit dicerna. Saluran pencernaan
pada unggas adalah sedemikian pendeknya dan perjalanan makanan yang melalui
saluran tersebut begitu cepatnya sehingga jasad renik mempunyai waktu sedikit
untuk mengerjakan karbohidrat yang kompleks.
Pencernaan
Lemak
Garam-garam empedu hati
mengemulsikan lemak dalam lekukan duodenal. Lemak berbentuk emulsi tersebut
kemudian dipecah ke dalam asam lemak dan giserol oleh enzim lipase, suatu hasil
getah pankreas. Zat-zat tersebut merupakan hasil akhir pencernaan lemak.
Pencernaan
Protein
Pada waktu bahan makanan dihaluskan
dan dicampur di dalam empedal, campuran pepsin hidrokhlorik memecah sebagian
protein ke dalam bagian-bagian yang lebih sederhana seperti proteosa dan
pepton. Pada saat lemak dan karbohidrat dicerna dalam lekukan duodenal maka
tripsin getah pankreas memecah sebagian proteosa dan pepton ke dalam hasil-hasil
yang lebih sederhana, yaitu asam-asam amino. Erepsin yang dikeluarkan ke dalam
usus halus melengkapi pencernaan hasil pemecahan protein ke dalam asam-asam
amino. Zat-zat tersebut merupakan hasil akhir pencernaan protein.
Pencernaan
Zat-zat Mineral dan Vitamin
Zat-zat mineral dalam saluran
pencernaan dilarutkan, bukan dicerna. Sebagian besar zat mineral tersebut
berubah dari bentuk padat ke bentuk cair di dalam empedal. Kulit kerang dan
grit misalnya dilarutkan di bagian tersebut.
Pencernaan dan metabolisme vitamin
dalam tubuh belum banyak dapat diketahui. Karoten, "prekursor"
vitamin A, dirubah ke dalam vitamin A dalam tubuhnya dapat membantu vitamin C
dari bagian-bagian makanan yang ditelan, Kholesterol dalam tubuh dirubah ke
dalam vitamin D karena penyinaran sinar matahari atau sinar ultraviolet.
Penyerapan
dan Assimilasi
Zat-zat makanan yang dicerna masuk
melalui dinding-dinding usus ke dalam peredaran darah. Sebagian besar
penyarapan sangat dipertinggi dengan adanya villi yang tidak terhitung jumlahnya.
Zat-zat makanan yang tercerna dalam
bentuk gula sederhana, asam-asam amino dan zat-zat mineral yang larut, masuk
melalui permukaan dinding usus kedalam kapiler-kapiler darah. Cara bagaimana
zat-zat tersebut masuk melalui dinding usus belum banyak diketahui.
Lemak yang dicerna masuk melalui
dinding usus ke dalam cairan yang menyerupai susu sistema limfatik. Di sini
zat-zat tersebut membentuk lemak netral. Lemak dalam limfa lebih banyak
merupakan lemak tubuh daripada sebagai lemak yang diperoleh dari bahan makanan.
Lemak bergerak bersama-sama limfa dan memasuki aliran darah vena dekat jantung.
Pengangkutan
Zat-zat Makanan
Zat-zat makanan yang telah dicerna
setelah masuk ke peredaran darah melalui kapiler-kapiler dalam dinding usus
dikumpulkan di dalam vena porta. Vena porta tersebut mengangkut darah dan
zat-zat makanan yang telah diserap ke hati dalam perjalanannya ke jantung.
Setelah makanan yang dicerna masuk
melalui kapiler-kapiler hati, sebagian besar glukosa dirubah kedalam glikogen
untuk disimpan di dalam hati dan otot. Sebagian asam-asam amini dan hasil-hasil
zat yang mengandung nitrogen dan metabolisme jaringan mengalami deaminasi pada
waktu zat-zat tersebut melalui hati. Bagian-bagian karbohidrat dapat digunakan
untuk panas dan kegunaan-kegunaan energi dan bagian zat yang mengandung
nitrogen diangkut ke ginjal untuk disingkirkan. Hati memindahkan pula sebagian
lemak dan aliran darah untuk disimpan. Hal tersebut dapat dilihat pada hati
yang berwarna pucat kekuning-kuningan dari ayam yang gemuk dan anak ayam yang
baru menetas. Kotoran-kotoran yang terserap dan saluran pencernaan ke dalam
peredaran darah diambil oleh sel-sel hati pada waktu darah masuk melalui
kapiler-kapiler hati. Bila racun ikut terserap maka konsentrasi racun yang
tinggi tersebut biasanya terdapat pada hati.
Darah yang membawa zat-zat makanan
yang telah dicerna meninggalkan hati dengan perantaraan vena hepatika menuju ke
jantung. Darah tersebut melanjutkan perjalanannya dari jantung ke paru-paru
untuk melepaskan karbondioksida dan air dan mengambil oksigen. Darah kembali
dari paru-paru ke jantung untuk kemudian dialirkan melalui arteri-arteri ke
seluruh jaringan tubuh.
Zat-zat makanan yang telah dicerna
mengalir ke kapiler-kapiler ke limfa yang membasahi sel-sel jaringan. Limfa berguna
sebagai medium pertukaran antara kapiler-kapiler dan sel-sel jaringan. Limfa
tersebut membawa makanan yang telah dicerna ke sel dan mengangkut sisa-sisa
makanan dari sel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar