TINGKAH LAKU
DOMBA DAN KAMBING| 
   
Class 
 | 
  
   
: 
  Mammalia 
 | 
 
| 
   
Ordo 
 | 
  
   
: 
  Artiodactila 
 | 
 
| 
   
Famili 
 | 
  
   
: 
  Bovidae 
 | 
 
| 
   
Genus 
 | 
  
   
: 
  Ovis (domba) ; Capra (kambing) 
 | 
 
| 
   
Spesies 
 | 
  
   
: 
  Ovis aries (domba) 
 | 
 
| 
   | 
  
   
: 
  Capra hircus (kambing) 
 | 
 
Perbedaan morfologi Domba dan Kambing
| 
   
I t e m 
 | 
  
   
D o m b a 
 | 
  
   
K a m b i n g 
 | 
 
| 
   
Ekor 
Bulu
  (Hair) 
Tanduk 
 | 
  
   
menggantung 
gimbal 
jantan : besar 
 | 
  
   
tegak 
rapat/halus 
jantan dan betina : kecil 
 | 
 
Domba Piaraan :
·    
ekor : lebih panjang
·     bulu penutup hilang, tinggal bulu bagian bawah :
wool
Kambing Piaraan :
·     tidak berbeda jauh dengan kambing liar
·    
tanduk : lebih sederhana
I. TINGKAH LAKU INGESTIF
1. 
MERUMPUT:
*           
 BIBIR
*           
 GIGI SERI
BAWAH                     merupakan
alat-alat vital
*           
 GUSI ATAS
Domba
dan Kambing merumput bisa sampai ke dekat tanah.
| 
   
daun-daun dan rumput 
 | 
  
   
dijepit
  GISERBA dan GUSTAS 
 | 
  
   
gerakan moncong ke depan
  dan kepala ke atas 
 | 
  
   
rumput terpotong 
 | 
 
Domba dan
Kambing digembalakan siang hari, setelah tengah hari, karena :
a. 
pagi hari : larva cacing masih berada di pucuk rumput,          rumput masih basah karena embun.
b.  digembalakan oleh anak petani setelah pulang
sekolah.
![]()  | 
  ![]()  | 
 ||
2.  RUMINASI
·    
Jumlah
periode ruminasi domba dan kambing : 8 - 15 kali/24 jam
·    
Lama ruminasi (total) : 8 - 10 jam/24 jam.
·     Pusat Ruminasi        : Medula oblongata
·    
Dipengaruhi
oleh emosi :
*    
keadaan
tenang : ruminasi teratur
*    
keadaan takut    :
ruminasi tidak teratur, jarak antara 
                             menelan dan
regurgitasi diperpanjang
DOMBA
Rumput dipotong : ruminasi lebih banyak
Konsentrat            :  ruminasi lebih sedikit
3.  MENYUSU
Anak mulai menyusu : 2 - 3 jam post natal
Kedua
puting dihisap bergantian       : 2 - 3
kali @ 20 - 30 detik/puting
Anak
yang baru lahir sering kelaparan karena :
*    
 tidak berhasil menemukan puting susu  
Þ   semangat turun
*        
induk belum berpengalaman    Þ  menolak anak  menyusu.
POLA MERUMPUT
 | 
   
DOMBA 
 | 
  
   
KAMBING 
 | 
 
| 
   
merumput
  lebih tekun 
 | 
  
   
merumput
  kurang tekun 
 | 
 
| 
   
jarak
  jelajah pendek 
 | 
  
   
jarak
  jelajah lebih panjang/jauh 
 | 
 
| 
   
makan
  rumput banyak 
 | 
  
   
rumput sedikit, daun-daunan lebih banyak 
 | 
 
| 
   
selektif : protein tinggi dan SK rendah 
 | 
  
   
kurang
  selektif 
 | 
 
| 
   
tidak
  bisa membedakan rasa 
 | 
  
   
dapat membedakan rasa : pahit, asam, asin, manis 
 | 
 
| 
   
menyukai
  padang rumput
  datar 
 | 
  
   
menyukai
  daerah berbukit-bukit 
 | 
 
Treshold (ambang
rasa) terhadap rasa pahit : Kambing > Sapi.
Kambing masih mau makanan rumput/daun yang mempunyai
rasa pahit sedangkan sapi tidak mau.
*    
Domba dan Kambing
di padang
penggembalaan membentuk kelompok-2 : keluarga
*    
Merumput tidak
kontinyu : diselingi ruminasi, istirahat dan bermalas-
malasan
Kegiatan
merumput : pagi dan senja   Þ  lebih intensif saat udara sejuk.
| 
   
% 
 | 
  
   | 
  
   | 
 
| 
   
m 
e 
r 
u 
m 
p 
u 
t 
 | 
  
   | 
  
   | 
 
| 
   | 
  
   | 
 |
| 
   | 
  
   | 
 |
| 
   | 
  
   | 
 |
| 
   | 
  
   | 
 |
| 
   | 
  
   | 
 |
| 
   | 
  
   | 
 |
| 
   | 
  
   | 
 |
| 
   | 
  
   | 
 |
| 
   | 
  
   | 
 |
| 
   | 
  
   | 
 
                 Fajar             Tengah hari                 Sore
§  Puncak aktivitas merumput terjadi pada saat SENJA.  
§  
Makin tua umur anak, aktivitas menyusu makin jarang : 
Makin tua umur anak, aktivitas menyusu makin jarang : 
Þ  saat menyusu pagi
§  Anak
baru lahir : menyusu lama Þ sore hari
§  Produksi
susu induk dipengaruhi oleh : 
   Faktor makanan, terutama menjelang partus
   Jumlah anak : anak banyak, produksi susu lebih
banyak.
4.  M
I N U M
§ 
Domba
cenderung minum di satu tempat yang tetap.
§  Ke tempat minum :
membuat jalan.
§  Anak domba gelisah :
kurang minum.
II.  TINGKAH LAKU SEKSUAL
Di daerah tropis : polyestrus
Di daerah sub
tropis   : polyestrus bermusim.
Musim kawin terjadi   : akhir musim panas, sepanjang musim gugur
atau permulaan musim dingin.
JANTAN :  
§  Tidak
begitu dipengaruhi oleh musim
§   Musim
semi dan musim panas : kualitas semen dan libido sedikit menurun
§ 
Bisa kawin sebanyak 12 - 48 kali/hari selama 3 hari
§ 
Dipengaruhi oleh : kondisi badan, umur, breed
§  Terangsang
melalui penglihatan dan penciuman
§  Lebih
menyukai betina berahi yang belum dikawini. 
Domba jantan mampu membedakan betina yang belum/sudah dikawin.
§ 
Lebih sering mengawini betina di awal berahi.
BETINA
Di Indonesia : polyestrus
Tanda-tanda berahi :  
§  menggosokan
badan dan leher kepada jantan
§  mencium
penis
§  mengikuti
jantan
§  menyiapkan
diri untuk dinaiki
§  saling seruduk sesama betina : untuk menarik perhatian
jantan
  
Pubertas terjadi pada umur 6 - 16 bulan, tergantung : breed, gizi, iklim
   Berahi pertama biasanya tidak jelas.  Berahi
berikutnya baru jelas.
  
Panjang siklus berahi 16 - 19 hari (rata-rata : 17 hari)  
   Lama
periode berahi 20 - 30 jam.
  
Berahi biasanya timbul pada pagi hari.
III.  TINGKAH LAKU SOSIAL
1.  INDUK - ANAK
§   Anak
lahir  dibersihkan induk, plasenta
dimakan oleh induknya
§   Anak menyusu : timbul ikatan sosial.
§   Bila anak dipisahkan dari induk :
  
induk mau menerima bila pemisahan hanya selama 4 - 5 menit, anak
dicium-ciumkan dahulu.
 
 induk menolak kalau pemisahan lebih dari 4,5 jam.
§   Makin tua umur anak, ikatan sosial makin longgar.
2. 
KEPEMIMPINAN
Pemimpin Kelompok 
DOMBA : betina tua yang paling banyak keturunannya
KAMBING      :  pejantan tua.
Kalau ada bahaya ?


Tidak ada komentar:
Posting Komentar